Salah pendapat sering terjadi di dunia nyata, tapi pikiran mereka selalu mengarah ke arah negative thinking. Meski kadang aku terbawa emosi kalau misalkan, dia tetap bersikeras melakukan yang dapat merugikan orang lain. Walaupun keadaan dulu maupun sekarang berbeda, bahkan tak ada seorang pun yang dapat melakukan itu. Seiring berjalan waktu, sempat berpikir bahwa Lusi melakukan itu demi aku enggak berpaling ke perempuan lain.
Kadang dalam diriku merasa resah banget misalkan, kamu terus bertanya dengan alasan kepastian. Padahal 'kan sudah ada kepastian mengenai hubungan kita berdua, masa kamu lupa sih? Ternyata ..., dalam pikiranmu hanya satu orang yang harus memikirkan. Apakah benar sekarang lagi menjalin komunikasi? Kalau sampai ketahuan sama aku. Tak segan-segan bakal balas dendam, memang cuma Lusi doang yang punya pergaulan sama para lelaki.