Arda masih menatap wajah Malaka yang sudah merah apa yang terjadi selama dua minggu ini membuatnya sangat syok dan pukulan yang begitu berat untuknya sebuah kenyataan pahit yang harus ia terima.
Malaka menghapus air matanya dan menatap Arda. "Maafkan aku, sekarang bagaimana keadaan putraku?" tanyanya terbata-bata.
Arda menghembuskan napas panjang. "Banyak hal yang terjadi padanya dari kisah cintanya yang berantakan dan hidupnya benar-benar terpuruk."
"Aku ingin menemuinya."
"Dia, ada di dekatmu."
"Siapa dia?"
"Dia Arthur!"
"Arthur?"
"Seseorang yang selalu ada di dekat Nyonya Nania itu putra kalian," ucapnya sembari memberikan bukti surat tes DNA pada Malaka.
Membaca surat itu membuat Malaka kembali menangis ternyata anaknya itu berada di dekatnya.
"Aku sudah melakukan tes DNA bersama dengan Tuan dan juga Nyonya Nania hasilnya positif kalau Arthur itu putra kalian."
"Terima kasih Arda! Terima kasih banyak."