Lama Malaka menunggu Nania sadar sampai perlahan Nania pun sadar. Malaka menghapus air matanya.
"Syukurlah, kamu sadar," guman Malaka sembari menggenggam tangannya namun, langsung ditepisnya.
"Aku tak ingin melihatmu!" seru Nania berpaling.
"Kamu tak boleh seperti ini dari sekian tahun aku baru melihatmu lagi. Ada banyak hal yang ingin aku tanyakan padamu."
"Apa lagi, bukannya kamu tak mempercayaiku."
"Maafkan atas semua kesalahan yang telah aku lakukan padamu."
"Maaf saja tak akan cukup untuk membayar waktu 24 tahun yang kau sia-sia dan atas penderita yang Sara sebabkan."
"Maaf, aku..."