"Wah, senang sekali dokter anak saya adalah teman Calista." Ucap Dian sambil melihat anaknya diperiksa.
"Daniela sangat sehat dan nanti sore boleh pulang." Ucap Erwin, dokter muda tersebut.
"Oh iya dok, terima kasih."
"Maaf kalau saya boleh tanya, ibu teman dekat Calista?"
"Iya, kami berteman dekat sejak dia masih kuliah menyambi bekerja. Apa dokter teman dekat Calista juga?" Dian yang duduk di kursi dekat anaknya, bertanya pada dokter yang berdiri dengan jarak kurang lebih dua meter darinya.
"Tidak dekat, kami hanya teman satu kampus saja. kami beda jurusan jadi hampir jarang mengobrol satu sama lain."
"Ohhh, apa dokter juga yang memeriksa anaknya Calista?"
"Calista ... sudah punya anak?" Erwin tampak bingung, cenderung tidak percaya dengan yang didengarnya.
Halo teman-teman reader, boleh minta tolong sumbang POWER STONE nya 1pc saja setiap hari ke judul novel saya yang baru: SIAP, KOMANDAN! ?
Terima kasih banyak yaa...