"A-ku keluaarrr, Aaaarhhhhh," Jhonny mendekap erat tubuh perempuan telanjang dibawahnya. Jenny yang sudah lemas tidak bertenaga, hanya bisa pasrah merasakan betapa pria ini sungguh perkasa, dari penampilannya, dan juga kemampuannya diatas ranjang.
Mereka terus mengulanginya semalaman hingga berkali-kali. Sprei tempat dimana mereka bergumul sudah tidak berbentuk lagi dan bercak darah perawan Jenny tampak jelas terlihat di tengah-tengah. Jhonny seperti membalas dendam atas puasa yang dilakukannya setelah bertahun-tahun.
Jenny merasakan dua kelopak matanya sulit untuk dibuka. Tubuhnya lelah luar biasa setelah pergumulannya semalam dengan Jhonny. Perempuan itu menggigit bibirnya malu dan menyembunyikan wajahnya dibalik selimut, saat mengingat peristiwa semalam. Tidak berapa lama kemudian, perempuan yang sudah menyerahkan keperawanannya pada seorang lelaki yang mulai dicintainya itu, menyibak kembali selimut hingga sebatas dagu. Jenny merasakan keanehan.