"Ah, iya... Haha," kata Rose. "Terima kasih sudah membuat anak-anak senang hari ini, Haru."
"Kau ini bicara apa," kata Haru. "Semua itu sudah seharusnya. Kita mulai sekarang adalah keluarga."
"Ah, ya..."
"Kau lihat saja mereka di belakang. Senang sekali dengan es krim yang tadi dibeli," kata Haru. "Tahu begitu sebelum kita pulang nanti nambah stok lebih untuk dimasukkan ke dalam kulkas."
"Haha... Nanti kulkasmu isinya es krim semua." Tawa Rose.
Haru pun tersenyum dan menggeleng pelan. "Tak masalah. Lebih baik begitu daripada hanya bir dan botol-botol soda," katanya. "Aku juga minta maaf baru mencoba akhir-akhir ini. Kuharap... kau mau bersabar sampai kita dapatkan rumah baru yang sesuai."
"Astaga.... Haru. Kau tidak perlu buru-buru," kata Rose. "Lagipula kondisiku masih begini. Anak-anak juga belum siap untuk pindah kemari sepenuhnya. Jadi, kenapa tidak kita bawa santai saja? Aku sudah cukup puas seperti ini untuk sekarang."
Ok, guys... pada dasarnya Renji dan Haru itu seumuran. Renji lebih terbuka kepada Haru ketika dia lemah. Tapi Haru sebaliknya. Dia ingin menjadi sosok yang cukup pantas untuk sandaran Renji. Meskipun di balik itu, dia tak lebih kuat dari pria itu sendiri.
NB: Bab ini di-update untuk mengecek pembaca yang masih loyal, selama11 hari sebelum COMEBACK "MIMPI" yang sesungguhnya. Nanti, pada tanggal 21 April 2021.
Terima kasih. Jangan lupa add collection ya!