Zalfa menelan ludahnya sendiri, dia bingung. Kenapa Figo harus semarah itu, apa arti dirinya sampai membuat Figo tidak karuan seperti itu, air mukanya saja, sampai membuat merinding, tatapan mata yang sudah mengedip beberapa kali itu, masih setia menatap Zalfa.
"Buat apa? Lo udah ngerusak semua Figo, dia gak akan mau tanggung jawab. Udahlah, Gue akan terima ini semua. Emang dari awal, Gue mungkin ditakdirkan untuk jadi sampah. Selayaknya Lo menilai gue selama ini," jawab Zalfa dengan lirih, meskipun itu semua tidak lah benar, tapi tetap saja. Tidak akan merubah apapun, sampai kapan pun dia tidak akan pernah mendengar Figo mengatakan bahwa dia mencintai Zalfa.
"Orang mana cowok Lo? Biar Gue cari tahu?" tanya Figo, yang tidak menyerah, seperti yang dilakukan Zalfa.
"Enggak tahu," jawab Zalfa jujur, dia hanya tahu Azra sekarang akan pulang ke Bandung. Mereka tidak sempat membahas urusan keluarga. Jadi, Zalfa benar-benar tidak tahu.