Aku memutuskan untuk memalsukan kesembuhan ku. Bahkan aku membujuk bu euis agar aku bisa keluar dari tempat ini dan aku memberitahunya bahwa aku akan pindah ke pesantren , aku berjanji padanya untuk rutin mengunjunginya dan masih mengkonsumsi obat ketergantungaku serta obat untuk depresi ku..
Awalnya ia terlihat ragu, namun setelah seminggu ia memberiku izin, dengan banyak catatan.
Aku sangat berterima kasih padanya ,
Aku kembali ke pesantren...
Awal yang baru hidupku disini. Aku memberitahu pada pimpinan pesantren ini bahwa aku ingin memulai semuanya dari awal, karena aku sudah sedikit lupa dengan ajaran semasa disini.
Aku di sambut sangat baik disini.
Aku senang karena mempunyai kegiatan yang membuatku sibuk hingga aku melupakan trauma ku sendiri.
Aku bahkan di beri kepercayaan untuk mengajar kelas dasar bersama anak anak kecil yang terkadang membuatku tertawa atau kesal bersamaan . Tapi aku bahagia.