Bibir Lia bergetar, tidak bisa berbicara, hanya meremas botol obat di tangannya.
Mata Nyonya Besar penuh dengan air mata, dan dia menatap putrinya, "Lia, apa yang kau pegang di tanganmu?"
Lia melangkah mundur, menyentuh dinding di belakangnya. Dia tidak dapat mundur lagi. Suaranya gemetaran karena panik. "Bu, tidak apa-apa… kenapa Ibu kembali?"
"Ya, jika aku tidak kembali, aku tidak akan pernah tahu. Ayahmu dan aku telah memelihara dan membesarkan serigala bermata putih." Nyonya Besar seperti serigala sekarang. Seperti induk binatang buas, seluruh tubuhnya ditutupi dengan cakar.
Otot-otot wajah Lia bergetar, dan tiba-tiba dia berteriak, "Bu, apa yang kau bicarakan?"
Nyonya Besar melangkah maju, jari-jarinya menangkap tangan Lia seperti tang yang keras, dan mengangkat … obatnya. Botol nya diangkat tinggi-tinggi.