“Yuga.” Ralin berdiri di ambang pintu kamar Yuga, menatap ke arah Yuga yang tengah membaca sesuatu di laptopnya. “Aku mau pergi.”
Yuga menoleh, memutar kursi yang didudukinya, dan mengeluarkan satu siulan panjang menggoda saat melihat penampilan Ralin. Gaun kasual pendek tanpa lengan berwarna cokelat kemerahan dan sepatu kets. Rambutnya yang lurus panjang digerai, hanya dijepit di satu sisi.
“Apa sih?” Ralin berdecak dan berjalan mendekat. “Nanti jam 6 aku pulang. EH!”
“Mau kemana?” Yuga menariknya ke arahnya hingga Ralin berdiri tepat di hadapannya.
“Butik Mama.” Ralin menepuk pipi lelaki itu. “Aku pergi dulu. Nggak usah diantar. Cuma pamitan…”
“Aku antar.” Yuga bangkit dari kursinya, mengabaikan gumam protes Ralin. “Aku nggak mau ada cowok lain yang merhatiin kamu di bis.”