Ralin memasang wajah terjuteknya, sementara di sebelahnya Riga dan Eilia berdebat seru sambil berkali-kali menggetok permukaan meja dengan sumpit di tangan mereka. Ralin melirik jam tangan, mungkin untuk yang kesejuta kalinya sejak kemarin, untuk menghitung berapa jam lenyapnya tiga cowok lupa daratan yang berstatus pacar mereka. Ingkar janji, lalu bolos sekolah tanpa alasan. Kelakuan yang bukan-Yuga-banget.
Yuga bilang mereka terjebak di Nusa Jenggala. Orang tua mereka juga menguatkan alasan Yuga bahwa memang ada maintenance rutin di pelabuhan dan kapal feri yang mereka tumpangi adalah penyeberangan terakhir di sore kemarinnya. Tapi tetap saja, pikir Ralin jengkel, Yuga ingkar janji.
“Harusnya mereka sudah sampai!” Riga membanting satu batang sumpit ke atas piringnya hingga menimbulkan bunyi denting yang sumbang. “Lia, coba telepon cowok lo.”