" Talinya jangan dipake. Mau putus!"
Gavin duduk di atas matras. Memandangi Aldo, teman se-ekskulnya menajat border dengan mudah seperti laba-laba. Cowok itu memang bandel. Padahal tali yang melekat di tubuhnya sudah sekarat, tapi dia tidak mendengarkan peringatan dari pembina.
Meskipun di atas matras, bukan berarti tidak akan merasa sakit kalau jatuh. Selain itu, Aldo juga pasti akan mencelakai Gavin yang duduk tepat di bawahnya.
" Vin,"
Gavin menoleh. Ia dapati Ardi sudah duduk di sebelahnya sambil men-drible basket rendah-rendah.
" Gimana, udah ditelepon?"
Gavin mengerutkan kening. Gavin mengerti maksud Ardi, tapi yang membuat bingung, kenapa Ardi repot-repot bertanya soal itu? Memangnya keuntungan apa yang cowok itu dapat jika Gavin sudah menelpon Nara?
" Pasti belum ya? Ah, cupu!"