"Sudah nyatakan tujuan dan maksud mu kesini Blorong? Aku tidak punya niat untuk berlama-lama menyambut mu"
" Baiklah jika itu yang kamu inginkan, aku kesini menawarkan sebuah kesepakatan dengan dirimu Kasmo, aku akan memberi mu harta yang berlimpah, kekuasaan, dan wanita apapun yang kamu mau"
" Haaaa, aku tahu sejak awal tujuan mu datang kesini tidak ada yang baik Blorong, tidak ada hal gratis dari bangsamu terlebih dengan begitu banyak iming-iming yang kau berikan"
"Kali ini akan sedikit berbeda dari kebanyakan yang ada Kasmo, karena kamu telah memahami ilmu mu lebih jauh dari yang lain, aku akan memberikan semua apa yang aku sebutkan kepada mu secara gratis, namun aku minta jadi anak angkat mu sebagai pertukarannya bagaimana?" mengajukan tawaran kepada Kasmo dengan senyum yang menawan
" Buat apa kamu ingin menjadi anak ku Blorong, tidak ada untungnya buat dirimu dan kenapa harus aku banyak di luar sana yang lebih sesuai dengan jalan yang kau tawarkan"
" haha haha Kamo, kasmo kau memang menarik, kamu tahu apa yang aku maksud, tapi itulah alasannya aku datang kepada mu bapak"" menjawab dengan nada yang centil
"" Tidak terima kasih Blorong atas tawaran mu, kecuali kamu dapat hidup dengan memakan nasi dan tidak menawarkan apa yang telah kamu kerjakan sampai saat ini kepada bangsa ku, baru aku akan pertimbangkan kau menjadi anak angkatku"" jawab Kasmo dengan suara yang dalam dan tidak ada kompromi
"Apa kau benar-benar bersedia menolak ku Kasmo, bukan kah kau akan bangga mempunyai anak seperti ku, terlebih dunia akan aku tawarkan kepada mu, dan sebagai hadiah awal ku untuk mu dua wanita cantik di belakang ku akan menjadi istri mu"
Menawarkan kedua wanita cantik yang telah berubah menjadi wujud manusia dengan paras yang cantik dan fisik yang sempurna, dibalut dengan baju yang menawan yang memperlihatkan lekuk tubuh yang panas
Saat kasmo memandang ke belakang Blorong dia dapat melihat bahwa dua sosok yang semula mirip dengan Blorong kini telah berubah menjadi sangat cantik dalam bentuk manusia, kasmo yang melihat paras mereka merasa dadanya sesak dan mata menjadi merah dengan keserakahan, karena dia dapat memastikan bahwa kedua wanita di depannya saat ini adalah wanita tercantik dan terbaik secara fisik yang pernah dia lihat.
Sebagai laki-laki jelas dua sosok di depannya adalah kelemahan fatal bagi mereka yang hidup dengan ekor bawahnya
Kasmo sempat ragu dan hatinya mulai goyang dengan apa yang ditawarkan Blorong di depan matanya, saat dia bimbang dan ragu seberkas cahaya dalam dirinya membangunkan dirinya dan menyadarkan nafsunya, seketika itu juga dia kembali ke dalam tampilan awalnya yang biasa.
Nyi Blorong yang melihat itu memancarkan cahaya dalam matanya, dan ada apresiasi dalam senyum cantiknya, tetapi seketika perubahan itu berubah lagi menjadi normal seperti sebelum kasmo sadar dari kebimbangan dirinya.
"Bagaimana Bapak apa tertarik dengan apa yang Blorong suguhkan"'
""Tidak blorong, sekali tidak tetap tidak, dan kamu tidak bisa membuat hatiku bimbang lagi"
"Bagaimana dengan ini semua"" dalam sekejap semua halaman di depan dan sekitar kasmo penuh dengan uang dan harta berharga seperti emas dan permata yang tersaji di depannya.
Lagi-lagi hati kasmo bergetar dia dapat yakin uang dan harta yang ada di depannya adalah sesuatu yang ada dalam jumlah besar dan dapat sekejap menyapu kesusahan hidup yang ada di keluarganya, dan tak mustahil membuatnya menjadi orang terkaya di desa atau bahkan di kecamatannya.
Karena jumlah dari uang dan permata di depannya memiliki ketinggian yang cukup tinggi dengan uang yang menumpuk setinggi dengkulnya, dan luas dari halaman yang mereka berdua berdiri bisa di bilang seluas 40 m yang membuatnya terlihat sangat banyak, dan belum lagi permata yang ada di pojok yang menumpuk seperti gunung kecil, serta batangan emas yang tersusun rapi setinggi 1m di pojok yang berlawanan.
Memikirkan penderitaan dari anak dan keluarganya yang hidup dengan pas-pasan, setiap pagi makan dengan nasi dan sambal dengan sedikit rejeki di tambah dengan ikan asin dan itu hanya cukup untuk makan pagi, dan di malam hari karena kesulitan ekonomi yang teramat dari keluarganya, belum lagi jumlah mulut yang banyak yang harus dia beri makan.
Mengingat anaknya yang meminta bayaran sekolah, mengingat sepatu sekolah yang harus dipinjam dan seragam yang juga barang bekas pemberian tetangga, dan saudara serta istrinya yang tidak mengenakan sehelai pun barang berharga, membuat kembali hatinya goyah dan lelah.
Meratapi betapa susahnya hidup keluarganya dan betapa berat apa yang dia pikul dalam hidup ini
Saat keraguan ya semakin dalam, saat itu juga kembali seberkas cahaya emas bersinar di dalam dirinya dan membangkitkan dirinya dari keadaan bingung dan bimbang di hatinya.
Nyi Blorong yang kembali melihat mata kasmo yang kembali kedalam kesadaranya tidak bisa menahan pujian dan senyum kecil dalam bibirnya yang cantik.