Aku membuka mataku pelan. Tanpa aku sadari, aku tertidur di meja belajar. Aku melihat jam menunjukan pukul 1 dini hari. Aku tertidur saat membaca kembali ingatanku. Aku membacanya berulang kali dengan harapan dapat mendapatkan ingatanku yang lain, namun nihil. Aku tidak mendapatkan apapun.
Aku menghela napas cukup panjang. Sebenarnya jika aku tidak penasaran dengan masa lalu, aku tidak akan selelah ini. Aku menyadari hal itu, namun ingatan buruk yang selalu hadir membuatku tidak bisa berdiam diri saja.
Aku beranjak dari kursi dan segera merebahkan tubuhku. "Yuk ngga usah dipikirin dulu. Baru aja seneng-seneng masa udah pusing lagi, inget besok merupakan hari yang menyenangkan," pikirku.
Perlahan-lahan aku memejamkan mata.
***
Hanya
Karya: Sapardi Djoko Damono
Hanya suara burung yang kau dengar
dan tak pernah kau lihat burung itu
tapi tahu burung itu ada di sana
Hanya desir angin yang kau rasa
dan tak pernah kau lihat angin itu
tapi percaya angin itu di sekitarmu
Perasaan Kei gimana ya ketika mengetahui jika Devan telah tiada?