Qin Anlan memegang segelas anggur merah di tangannya sembari memainkan jari-jarinya yang ramping dengan santai. Dia terkekeh pelan. "Benar-benar tidak berperasaan dan berhati sempit."
Dia memandang Pei Qiqi. "Aku mendongkrak Pei Huan sebagai pemeran utama dalam iklan tersebut, hanya untuk membantu wanita itu mencapai tujuannya. Bagaimana bisa disebut menghancurkan?"
"Kau jelas tahu apa yang dia konsumsi, kan? Satu skandal saja sudah cukup untuk menghancurkannya!" Pei Qiqi menggertakkan gigi menahan amarah.
Qin Anlan membuat gerakan untuk menyuruh Pei Qiqi diam, kemudian dia tersenyum lembut. "Direktur Pei sebelumnya bilang tidak peduli, tapi mengapa sekarang malah tersulut emosi? Hal itu akan membuat orang lain salah paham."
Pei Qiqi menatap wajah Qin Anlan yang menyebalkan. Setelah itu, pandangannya beralih ke gelas anggur di tangan pria tersebut. Dia meraihnya dan menyiramnya ke wajah Qin Anlan.
Wajah Qin Anlan seketika menjadi tak tertahankan…