"Heheh, kita baru pemanasan Sayang, ini belum apa-apa. Aku kangen banget sama kamu. Kamu liat? Bahkan cuma karena liat kamu marah dia udah bangun." Wira menunjukkan pangkal pahanya yang nampak membesar persis di depan wajah Raya.
"ANJ*NG KAU WIRAAAA! HUAAAA!!" tambah keras Raya menangis, ini benar-benar mengoyak harga dirinya sebagai wanita.
Wira tergelak, mendengar wanita yang sangat ia sukai mengumpat membuat libidonya semakin naik ke ubun-ubun, baginya itu seksi sekali.
"Sayang, kamu bener-bener luar biasa, cuma kamu cewek yang bisa bikin aku sepenasaran itu sama rasa ini." Wira menyentuh kewanitaan Raya kala mengatakannya. Membuat Raya semakin gila karena amarah dan rasa putus asa yang membuatnya ingin meledak.