Lia yang mendengar penjelasan dari ayahnya merasa terpukul dan terhina karena pada kenyataannya dirinya lah yang jadi korban dari keluarga kekasihnya tersebut. Air matanya tidak bisa diajak kompromi lagi karena sudah mengalir dengan derasnya. Lia pun langsung terduduk di lantai seketika karena kakinya sudah tidak bisa lagi menopang tubuhnya.
Roy yang melihat hal tersebut langsung berlari menuju Lia yang terduduk lemas. Roy mengetahui dengan betul percakapan mereka berdua. Tanpa ada seorangpun yang tahu Roy menyadap ponsel milik Lia, orang yang bisa tahu hal tersebut but dan bagaimana cara melakukannya hanya Elang saja.
"Kau tidak apa-apa, sayang?" tanya Roy reflek memanggil Lia dengan sayang.
Elang hanya tersenyum tipis melihat seorang Roy yang dirinya kenal bisa bersikap lembut dan khawatir sama orang karena biasanya dirinya akan bersikap kaku dan formal pada orang disekitarnya kecuali Elang.