Via sedang berperang antara keputusasaan dan hati nuraninya menghadapi sifat Elang yang suka berubah-ubah. Ada satu keraguan yang terpancar dalam hati dan pikirannya.
"Jika kita pergi bersama-sama meninggalkan dunia ini sama saja mami merenggut kehidupan kalian dengan paksa dan tak membiarkan kalian untuk menghirup dan melihat dunia ini yang terindah namun begitu kejam. Mami tak mau nanti kalian bilang jika mami adalah wanita yang jahat dan kejam dan pada akhirnya kalian semua membenci mami dan tak ingin mengenal mami nanti disana. Mami belum siap dan….apa mami sanggup memikul beban dosa karena tanpa sadar dan dengan sengaja membunuh kalian. Nenek kalian saja rela menukar nyawanya agar mami bisa hidup dan melihat dunia ini. Jadi mami…mami juga harus bisa seperti nenek kalian. Kita sekarang jalan-jalan ke luar dari ruangan papi kalian saja. Cari cemilan atau makanan untuk kalian" ucap Via mengusap perut buncitnya.