Pemilik kedai di salah satu kantin di kampus dengan cepat menyajikan pesanan milik Tia dan sahabat-sahabatnya dengan cepat karena takut akan ancaman yang keluar dari mulut Siska. Ibu itu mengabaikan pesanan para mahasiswa yang sudah antri dari tadi dan malah menyiapkan hidangan untuk Tia dan kawan-kawan.
"Ibu, itu mau dibawa kemana? Kita kan lebih dulu yang pesan dari tadi tapi dibelakagin" protes salah satu mahasiswa yang yang sudah ngantri paling lama.
"I… Itu… Itu karena...… non Tia sudah pesan dari tadi tapi ibu lupa" ibu itu memberi alasan tapi dengan kata-kata yang gugup dan tak meyakinkan.
"Kapan memangnya dia pesan? Dari tadi kita-kita tak ada yang lihat dia ke sini untuk pesan makanan" balas salah satu mahasiswa yang sudah antri lama dan di benarkan ucapan terakhirnya oleh teman-teman lainnya.
"Itu… A…. A…. Non Tia pesan le….wat telepon tadi" ibi mencoba memberi alasan yang masuk akal agar tak di tanya-tanya lagi.