Setelah pelayan yang tadi membangunkannya Tia masih sibuk memikirkan cara yang harus dia lakukan jika memang benar dia akan dinikahkan dengan tamu tersebut. Waktu berjalan dengan cepatnya tapi Tia belum selesai dengan lamunan dan pemikirannya. Sehingga seorang pelayan mengagetkannya yang datang kembali untuk memberitahu Tia untuk secepatnya turun kebawah karena tuan besar sudah marah terutama tamunya.
Tia bergegas ke kamar mandi dan membersihkan mukanya dan segera turun kebawah untuk menghampiri papanya di ruang tamu. Tia berjalan menuruni tangga perlahan setelah melihat siapa tamu yang datang.
"Kenapa tuan Elang berada disini? Jangan bilang dia ingin menjadikan aku istri keduanya atau jangan-jangan Via sudah dilempar jauh dari sisi tuan Elang dan dia menginginkan aku menjadi istri selanjutnya" gumam Tia lirih dengan pemikirannya.