"Hah..Hah..Kita..Hah..Berhasil..Hah..Chopper..!" Kata Bepo dengan susah payah
"Ya..Hah..Hah..Kita..Berhasil..Hah..Mengalahkannya.." Jawab Chopper dengan susah payah
Fukuro yang tubuhnya telah menjadi gosong dan memiliki berbagai tanda kaki Rusa di tubuhnya telah pingsan di lantai
"Tapi Chopper, kau telah menggunakan..hah..hah.. 2 rumble Ball bukan..?" Tanya Bepo
"Ya, aku tidak bisa..hah..hah..menggunakannya lagi. Jika tidak aku akan kehilangan kendali.." Jawab Chopper
"Kalau begitu, saat nanti kita menyusul Ketua dan Law, Kau tidak perlu untuk bertarung Chopper.." Kata Franky yang tiba-tiba muncul
"Kalian berdua telah berusaha keras.." Kata Usopp yang berada di sebelah Franky
"Franky..Usopp.." Kata Chopper dan Bepo yang kemudian segera berlari ke arah mereka berdua
"Apakah kalian sudah cukup untuk beristirahat..?" Tanya Franky
"Kami Sudah.." Jawab Bepo dan Chopper
"Kalau begitu, mari kita pergi ke tempat Ketua dan Law.." Kata Usopp
--------------
"Sepertinya dia tahan cukup lama juga.." Kata Reiju yang melihat Califa telah pingsan di lantai
Saat Reiju masih melihat Kalifa di lantai tiba-tiba Menara kehakiman menjadi bergetar hebat
"Apa yang terjadi..?" Kata Reiju dengan heran
"Reiju, apakah kau sudah selesai..?" Tanya Robin yang tiba-tiba membuka Pintu kamar Kalifa di ikuti oleh Nami, Vivi, Kaya dan Kuina
"Ah kalian, Ya, aku sudah selesai.." Jawabannya melihat yang lain
"Ngomong-ngomong apa yang terjadi, sampai Bangunan ini bergetar..? Tanya Reiju
"Sepertinya itu dari pertarungan Jinbe.." Jawab Robin
"Begitu ya. Ngomong-ngomong apa kita akan menyusul Ketua dan Law sekarang.?." Tanya Reiju
"Ya, Angkatan Laut telah kembali menembaki Enies Lobby. Berlama-lama disini akan sangat beresiko.." Jawab Nami
"Ya, kami juga telah menemukan beberapa informasi yang cukup berguna, jadi tidak ada alasan lagi untuk di sini.." Sambung Robin
"Apa itu..?" Tanya Reiju
"Ada beberapa, tapi yang paling berguna menurutku adalah tentang penampakan pulau yang tiba-tiba terbang ke langit..!" Kata Kuina
-----------
Di Ruang Serigala
"Mengapa kau terjatuh dari atas sana Zoro..?" Tanya Sanji yang tidak lagi menghilang
"Jangan tanya aku, Ini kesalahan Jerapah Bodoh itu..!" Kata Zoro menunjuk Kaku yang sedang berdebat dengan Jabura
"Gyahahahahaha..Penampilanmu sangat mengagumkan Kaku, Mulai sekarang kau akan terus hidup sebagai Jerapah..!" Kata Jabura sambil tertawa keras dan telah melupakan rasa sakitnya
"Diam kau Jabura..! Apa salahnya dengan seekor Jerapah, Aku cukup menyukainya..!" Teriak Kaku
"Tapi, apakah anggota CP 9 ini berencana membangun kebun binatang..?" Kata Zoro
"Maksudmu..?" Tanya Sanji
"Kau tahu bukan, bahwa yang sedang di lawan oleh Jinbe, Dia juga bisa berubah menjadi seekor Leopard. Dan di sini terdapat dua ekor binatang lagi.." Kata Zoro menunjuk Kaku dan Jabura
"Betul juga, kalau begitu apakah kita sekarang menjadi pawang binatang..?" Tanya Sanji dengan ragu
"Sepertinya ada benarnya juga.." Jawab Zoro dengan ragu yang kemudian melihat Kaku berubah bentuk menjadi Manusia Jerapah
"Itu Penampilan paling buruk yang pernah aku lihat.." Kata Zoro secara spontan
"Penampilan bodoh apa itu..!" Kata Sanji mengikuti Zoro
"Gyahahahaha.." Sedangkan Jabura telah kembali tertawa dengan sangat keras
"Kalian semua..!" Kata Kaku dengan marah yang lalu berdiri dengan satu tangan dan mulai berputar
Melihat tindakan Kaku, Zoro dan Sanji segera menyerangnya
"Wind Slash..!"
"Fire Rankyaku..!"
Melihat serangan Zoro dan Sanji, Kaku segera membatalkan rencananya dan kembali berdiri di dekat Jabura.
"Aku tidak tahu apa yang kau rencanakan.." Kata Zoro
"Tapi apa kau pikir kami akan membiarkannya..?" Sambung Sanji
"Bukankah kau meremehkan aku The Hunter..?" Kata Kaku
"Meski aku meremehkanmu, bukan berarti aku akan membiarkanmu melakukan sesukamu. Karena di gedung ini, masih ada teman-temanku.." Kata Zoro
"Kalau begitu aku akan melakukannya lagi..!" Teriak Kaku
"BUAAAM..!"
Tiba-tiba Kaku terhempas ke dinding dan menghancurkannya. Dan di tempat Kaku sebelumnya berada telah digantikan oleh Sanji
"Sudah dia bilang bukan, bahwa kami tidak akan membiarkanmu melakukan sesukanya..!" Kata Sanji
"Kau..!" Kata Jabura melihat Sanji dan kemarahannya yang sebelumnya telah padam kembali bangkit
"Ada apa serigala bodoh..?" Kata Sanji
"Kau yang bodoh..!" Kata Jabura dengan marah lalu menyerang Sanji
"Tekkai Kempo..Okami Hajiki..!"
Melihat serangan Jabura, Sanji segera melapisi Kakinya dengan Busoshoko Haki
"BUAAAM..!"
Ledakan gelombang kejut terjadi saat Kaki Sanji dan serangan Jabura saling beradu
"Apakah hanya ini Serigala..?" Ejek Sanji
"Guhhh..!"
Lalu Sanji segera menunduk dan melakukan tendangan berputar ke Kepala Jabura. Melihat tujuan Sanji, Jabura segera menggunakan Tekkai dan menutupi kepalanya dengan lengan miliknya
Saat Kaki Sanji yang masih di lapisi oleh Busoshoku Haki menyentuh lengannya, Jabura merasakan bahwa tejadi ke retakan pada kedua Lengannya dan menghancurkan Tekkai miliknya seketika sebelum terkapar di lantai
"Sudah aku bilang bukan..? Tekkai milikmu tidak berguna di hadapanku.." Kata Sanji melihat Jabura di lantai
"Grrr..!"
"Jusshigan..!" Teriak Jabura yang kemudian menusuk Sanji dengan menyatukan kedua tangannya
Melihat cakar Serigala milik Jabura sedang menuju ke arahnya, Sanji sama sekali tidak berpindah dan tetap berdiri di tempatnya
"BUAAAAM..!"
"Hehehe..!" Melihat bahwa Sanji sama sekali tidak menghindar, Jabura menjadi tertawa sampai di mendegar suara di depannya
"Sudah aku bilang bukan..? Kecuali kau menggunakan Haki, serangan milikmu tidak akan berpengaruh bagiku..!" Kata Sanji
"Ba..Bagaimana mungkin Cakarku tidak menembus pakaian ini..!" Teriak Jabura
"Bukankah aku sudah bilang..? Raid Suit ini sangatlah hebat, meski aku membenci 'orang itu'. Tapi Harus aku akui bahwa 'orang itu' telah membuat benda yang sangat hebat.." Kata Sanji
"Siapa orang itu..?" Tanya Jabura
Tapi Jabura mendapatkan jawaban berupa pukulan di dagunya oleh Lutut Sanji dan kemudian tendangan di perutnya yang membuatnya kembali terbang menabrak dinding
"Mengapa juga aku harus menjawabmu..?" Tanya Sanji
"Sialan kau..!" Teriak Jabura
Tiba-tiba Menara Kehakiman menjadi bergetar
"Apa yang terjadi..?" Pikir Sanji dan langsung menyebarkan Kenbunshoku Haki miliknya
"Begitu, Jinbe dan yang lain telah selesai ya, meninggalkan aku dan Zoro saja. Selain itu, Armada Kapal Perang Angkatan Laut mulai kembali menembaki Enies Lobby..!"
"Sepertinya aku harus mengakhiri ini segera.." Kata Sanji
"Hah..?!"
"Aku tidak ada waktu lagi untuk bermain-main denganmu Serigala jadi-jadian.." Kata Sanji
"Sudah aku katakan bukan, bahwa aku ini bukan Serigala Jadi-jadian..!" Teriak Jabura
"Tidak peduli apa kau itu Serigala asli atau jadi-jadian.." Kata Sanji
"Hei apa kau mendengarkan aku..?!" Teriak Jabura
"Tetap saja itu berbahaya bagi manusia, terutama Serigala yang haus akan darah. Jika kau menemukanya, itu harus..Diburu..!" Kata Sanji yang kemudian mengetuk Kaki kanannya beberapa kali di lantai
"Wushhh.."
Setelah mengetuk beberapa Kaki Kanan Sanji langsung di selimuti oleh Api
"Api..?"
"Bukan sembarangan Api.." Kata Sanji yang tiba-tiba muncul di depan Jabura dan sudah melakukan gerakan Rankyaku
"PHOENIX..SHOOT..!!"
Jabura yang sama sekali tidak dapat merespon segera di telan oleh Api Phoenix dan di terbangkan menuju pulau utama Enies Lobby
"Sepertinya Zoro juga telah selesai.." Kata Sanji mendengar keributan di ruangan sebelah
---------
Melihat bahwa Kaku telah terlempar ke ruangan sebelah, Zoro segera menyusulnya. Dan sesampainya di situ Zoro melihat kaku sedang menggelengkan kepalanya sambil mengatakan sesuatu
"Sial, bagaimana sih dia tiba-tiba muncul di sebelahku.." Kata Kaku
"Kau tidak akan bisa mengetahuinya jika tidak menguasai Kenbunshoku Haki.." Kata Zoro
"Haki ya.." Kata Kaku
"Ya.." Jawab Zoro
Lalu tiba-tiba wajah Kaku kembali tersayat oleh sebuah serangan tidak terlihat
"Karena jika kau melawanku tanpa memilikinya, kekalahanmu sudah pasti terjadi..!" Sambung Zoro
"Begitu ya..?" Kata Kaku
"Tekkai, Mushikaku..!"
Kaku kemudian mulai berubah menjadi sebuah bentuk kubus dan menjadi terduduk di lantai. Bahkan Leher, Tangan dan Kaki miliknya juga ikut berubah menjadi lebih kecil.
"Apa kau serius untuk melawanku seperti itu..?" Tanya Zoro
"Tentu saja..!" Jawab Kaku
"Hei, apakah kau sadar bahwa Jerapah memiliki empat kaki..?" Tanya Kaku
"Hm..?" Zoro hanya menatapnya dengan bingung, karena dia sama sekali tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Kaku
"Lihat saja sendiri, Rankyaku..!" Kata Kaku yang mulai menendang-nendang dengan empat Kaki Jerapah
Zoro masih menatapnya karena dia tidak melihat serangan apapun
"Perhatikan baik-baik, seranganku baru saja dimulai..!" Kata Kaku
Mendengarnya, Zoro mengerutkan keningnya. Lalu dia menatap ke atap dan disana ada beberapa titik cahaya
"Begitu ya.."
"Three Sword Style.." Kata Zoro yang telah mengeluarkan Wado Ichimonji dan menaruh di mulutnya
"Tornado..!"
Tornado yang di lancarkan oleh serangan pedang Zoro segera menelan semua serangan milik Kaku yang masih berkumpul di langit-langit
Setelah Tornado menghilang, Zoro kembali memasukkan Wado Ichimonji ke dalam sarung dan berkata kepada Kaku "Itu saja..?"
Melihat serangannya kembali di gagalkan dan mendengar ejekan Zoro, Kaku kemudian kembali ke bentuk Manusia Jerapah. Lalu dia menyerang Zoro dengan menggunakan hidungnya
"Bigan..!" Teriak Kaku
Melihat Kaku mengarahkan Hidungnya pada dirinya, Zoro segera menyilangkan Sandai Kitetsu dan Yubashiri untuk menghentikan serangan Kaku
"BAAAAM..!"
Ledakan gelombang kejut kecil terjadi saat Hidung Kaku dan Kedua Pedang Zoro saling beradu
"Wah Wah sungguh ledakan kekuatan yang mengerikan.." Kata Zoro yang memuji Kaku
Melihat serangannya dapat di hentikan dengan mudah, kemudian Kaku menjauh dari Zoro
"Bahkan dia tidak menggunakan Busoshoku Haki untuk menghentikanku, Seberapa kuat sebenarnya tubuh orang ini..!" Pikir Kaku dalam hati yang melihat Zoro
Melihat Kaku yang sepertinya sedang memikirkan sesuatu, Zoro kemudian menghilang dan muncul di belakang Kaku sambil berkata "Apa yang sedang kau pikirkan Jerapah..?"
Kaku yang terkejut mendengar suara di belakangnya segera ingin berbalik, tapi sebelum dia sempat melakukan itu. Di tubuhnya tiba-tiba muncul bekas sayatan berbentuk X yang membuat Kaku langsung terjatuh
"Ugggh..!"
"Dia juga sangat cepat..!" Pikir Kaku
Zoro kemudian meletakkan Pedang di leher Kaku yang masih terjatuh di lantai dan berkata "Sejujurnya, Membunuhmu sekarang akan sangat mudah.."
Saat Zoro mengatakan itu, Tiba-tiba Menara Kehakiman menjadi bergetar dan membuat Zoro mengalihkan perhatiannya
"Kesempatan..!" Pikir Kaku
"Bigan..! Teriak Kaku yang kemudian menyerang Zoro
Zoro yang perhatiannya telah teralihkan oleh Getaran yang sebelumnya terjadi. Menerima langsung serangan Kaku tanpa pertahanan sama sekali dan membuatnya terbang hingga menabrak dinding dan menghancurkannya.
"Hah..Hah..terima itu..!" Kata Kaku
Zoro yang menabrak dinding segera bangun kembali dan bergumam "Latihanku masih kurang, Jika Lawanku memiliki kekuatan yang sama denganku. Sekarang mungkin aku telah terluka parah.."
Setelah bergumam itu Zoro mengambil bandana miliknya dan mengikatnya di kepala. Zoro kemudian berjalan kembali ke ruangan tempat Kaku berada
Melihat kedatangan Zoro, Kaku merasakan sesuatu yang membuatnya kedinginan
"Apa yang terjadi, mengapa dia terlihat berbeda.." Pikir Kaku dalam hati
"Jerapah, Saatnya mengakhiri ini..!" Kata Zoro yang lalu menarik Wado Ichimonji keluar dan meletakkan di mulutnya
"Aku sudah muak dengan kesombonganmu..!" Teriak Kaku yang kemudian berdiri dengan satu tangannya dan mulai berputar
Zoro mengabaikan teriakannya dan menatap Kaku yang sedang berputar-putar. Zoro lalu mengarahkan Wado Ichimonji ke arah Kaku
"Three Sword Style..!"
"Rankyaku Amanedachi..!" Teriak Kaku
"Wind..Tempest..!!" Teriak Zoro
Serangan Rankyaku Amanedachi milik Kaku seketika langsung lenyap saat bersentuhan dengan Wind Tempest milik Zoro
"Apa..!" Kata Kaku yang terkejut melihat bahwa serangannya telah lenyap dan akan mengenainya
"ARRRRRGH..!"
Serangan Zoro langsung mencabik-cabik seluruh tubuh Kaku dan membuatnya kehilangan kesadaran dalam sekejap
Melihat Kaku yang telah kehilangan kesadaran, Zoro menggaruk pipinya dan berkata "Aku belum mengatakan bahwa dia telah di pecat.."
"Ya sudahlah.." Kata Zoro yang kemudian melepas bandana miliknya dan memasukkan ke tiga pedangnya kembali dalam sarung
"Zoro ayo kita pergi menuju tempat Ketua..!" Kata Sanji yang tiba-tiba muncul
"Baik.."
Perjalan Kelompok Lightning Star di Grandline : Hari ke 34
Maaf baru bisa Update, Karena Saya sangat sibuk akhir-akhir ini