Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Aquarium Park Kota S
Faro tidak kuasa melihat netra berkaca-kaca sang putri yang kini menggengam erat kedua tangannya.
Rasa sayangnya kepada sang putri membuatnya tidak bisa menahan sedih, merasa gagal karena rasa yang dikiranya sudah disimpan rapih ternyata masih terasa oleh keduanya.
Dan ini bahkan baru di tempat kenangan saat putrinya kecil. Lalu, bagaimana saat nanti ia menyerahkan hidup putri kecilnya kepada pria yang akan menjadikan putrinya seorang pendamping hidup.
Dimana, ia tidak bisa lagi mencampuri hidup kesayanganya dengan seenaknya seperti kemarin.
Tangannya refleks bergerak mengusap kelopak mata itu, menggelengkan kepala ketika buliran itu akhirnya jatuh juga.
"Jangan menangis."