"Dasar para tua bangka. Mereka pikir aku akan takut pada mereka? Aku akan buat kalian malu dan mengakui sendiri kemampuanku!" Cheva masih menggerutu kesal begitu dia tiba diruang Yudha
Tok tok tok
Perhatiannya teralihkan ketika terdengar suara ketukan pintu
"Masuk"
Hendri berjalan masuk setelah mendengar Cheva memberikan izin. Dia langsung mengeluh mengenai apa yang dikatakan Cheva di ruang rapat
"Nona Cheva, kenapa anda mengatakan itu diruang rapat? Anda sama sekali tidak membiarkan saya bicara dan membantu anda. Nona mereka itu haus akan kekuasaan. Meskipun selama ini mereka patuh pada perintah tuan, tapi dibelakang tuan mereka ingin menjatuhkannya. Mereka ingin menduduki posisi pemimpin di perusahaan ini dan menjadikan tuan Yudha hanya sebagai pemegang saham"
Hendri yang biasanya pandai menjaga emosi kini terlihat lebih kesal dihadapan Cheva
Hallo pembaca sekalian. Terima kasih sudah membaca novel ini.
Cara memberikan ulasan & batu kuasa itu gampang banget!
Di aplikasi, kalian pergi ke informasi novelnya, lalu scroll ke bawah & tekan tombol mengundi.
Untuk ulasan kalian tekan ulasan dibawah tombol mengundi lalu setelah itu tekan tombol bergambar pensil, lalu tulis deh ulasan kalian.
Gampang banget bukan? ;)
Kalian bebas mau kasi bintang berapa, mau kritik dan saran juga boleh