Diaz sedang menyusun proposal dirumah Tania sambil menemaninya.
"Sebenarnya apa yang terjadi saat kamu pergi kekantor orang tuamu? Kenapa kamu terlihat tidak bersemangat?" Tanya Tania pada Diaz yang sibuk dengan laptop miliknya
"Haah, hari ini dimulai dengan pertempuran melawan orang tua yang sombong, dia meragukan kemampuanku dan berusaha menjatuhkanku bahkan sebelum aku mewarisi perusahaan papi" Tania tersenyum tipis melihat raut wajah Diaz saat bercerita
"Kenapa kamu malah menertawakan aku, hah?" Tanya Diaz yang kesal kasrena Tania menertawakannya
"Ini pertama kalinya aku melihatmu terlihat frustasi. Apa kamu mneyerah dan mengaku kalah dengan mudah?"Tania berkata dengan nada mencibir seakan menantang Diaz
Hallo pembaca sekalian. Terima kasih sudah membaca novel ini.
Cara memberikan ulasan & batu kuasa itu gampang banget!
Di aplikasi, kalian pergi ke informasi novelnya, lalu scroll ke bawah & tekan tombol mengundi.
Untuk ulasan kalian tekan ulasan dibawah tombol mengundi lalu setelah itu tekan tombol bergambar pensil, lalu tulis deh ulasan kalian.
Gampang banget bukan? ;)
Kalian bebas mau kasi bintang berapa, mau kritik dan saran juga boleh