"Pamela, terima kasih ya," kata Rissa sambil menggenggam tangan sahabatnya. Sementara Pamela terus menerus mengucurkan air matanya.
"Kamu tidak perlu berterima kasih," ujar Pamela sambil menggelengkan kepalanya. "Aku senang kamu bisa tinggal denganku. Aku tidak pernah mempunyai saudara perempuan. Aku sudah menganggapmu seperti adikku sendiri."
Rissa pun menitikkan air matanya kemudian memeluk Pamela erat. "Aku juga senang sekali bisa mempunyai saudara perempuan sepertimu." Lalu ia melepas pelukannya. "Kapan-kapan kamu main ke Batam ya, Mel."
"Iya, aku pasti akan main ke sana. Jaga diri baik-baik ya."
"Kamu juga jaga diri baik-baik. Sampai bertemu lagi." Rissa kembali memeluk Pamela untuk terakhir kalinya.
Ibunya dan ayah tirinya telah menunggu di mobil. Sedangkan James membantunya untuk membawa tas besar hijau tuanya. Rissa masuk ke dalam mobil, membuka jendelanya untuk melambai pada Pamela.
Halo My Readers! Makasih karena kalian selalu setia membaca kisah Mamang Charlos dan Neng Rissa sampai ke bab ini. Love love love. Makin semangat menuangkan isi kepalaku melalui tulisan. Jangan lupa power stone-nya ya. Komen yang banyak juga. Aku seneeenggg banget bacain komentar kalian. Sekali lagi makasih. GBU all.