Hampir dua puluh empat jam Putra tak sadarkan diri di rumah sakit. Adit sang ayah kian cemas memikirkan nasib anaknya. Sementara Maya, masih terkulai lemah di atas tempat tidur rumah sakit yang sama dengan Putra.
Adit pun akhirnya mengutus Joko untuk membuat laporan tindak penganiayaan yang telah dilakukan Doni Andi, sehingga membuat anaknya kritis.
Pemimpin Malik Estate itu tak main-main dengan apa yang telah ia ucapkan. Mulai saat ini, siapapun yang menyakiti keluarganya, akan mendapatkan hukuman, siapa pun itu.
"Mas…" panggil Maya lemah.
"Ya, Dik."
Adit segera menghampiri.
"Si Abang gimana?"
"Mas belum lihat ke sana. Kamu tenang aja ya, sayang. Ada Haz yang jaga di sana."
Mendengar ucapan suaminya, Maya menghela nafas pelan.
"Dia akan baik-baik aja kan, Mas?" tanyanya lagi, sambil menatap jauh ke arah pintu keluar.
"Tentu aja, Bunda. Putra itu kuat. Nanti Mas ke sana. Lihat kondisinya."
Sampai nggak bisa ngomong lagi deh.. hmmm..