Abdul tidur dengan nyenyak setelah mendapatkan apa yang diinginkan dari istrinya, begitupun dengan Yola merasa bahagia karena dapat memberikan sesuatu yang diinginkan oleh suaminya. Hingga suara adzan subuh berkumandang, mereka baru terbangun.
Keduanya saling tatap, lalu berpelukan dengan hangat. "Makasih untuk semalam." Ucap Abdul sambil tersenyum.
"Sama-sama. Maaf ya belum bisa jadi istri kamu yang sempurna, kamu sudah menahannya selama ini, aku juga tidak mau egois sehingga mengabaikan kebutuhanmu."
"Iya sayang, tidak apa-apa, lain kali kita bisa melakukannya." Ucap Abdul lalu menatap Yola dengan tersenyum lebar.
"Yak an?" Tanya Abdul lagi.
Yola mengangguk karena selama disini Ia sering di beri nasehat oleh ayah dan bundanya perihal rumah tangga, dan Yola sedikit demi sedikit mengerti tentang hal tersebut.
"Ya kamu mandi dulu aja sana, nanti ketinggalan subuhnya." Ucap Yola sambil membelai pipi Abdul.