Leo berjalan lesu disamping Lala menuju ke kelas mereka, tak ada suara yang keluar dari mulut keduanya. Leo melirik Lala yang menatap lurus ke depan tanpa sedikitpun menoleh padanya.
"La." Panggil Leo.
Lala menoleh , "Ada apa?"
Leo menghentikan langkahnya, lalu menghadap kearah Lala "Maafkan aku, La." Ucap leo dengan nada sendu.
"Sudahlah, aku sudah maafin kamu kok, lupain aja."
"Tapi La, kamu pasti trauma karena percobaan pemerkosaan yang dilakukan oleh Pak Wiliam."
"Ga usah dibahas lagi, kita lupakan saja." Jawab Lala sambil tersenyum kecil, lalu melanjutkan langkahnya menuju kelas mereka. Leo menarik nafas berat, lalu mengikuti langkah Lala ke kelas mereka.
Bertepatan dengan bel istirahat berbunyi, Lala dan Leo sampai di kelas mereka, dan disambut oleh tatapan penasaran dari empat bersaudara itu.
Leo menatap Silvia yang sedang membereskan buku-bukunya di atas meja. Lalu perlahan dia mendekat, "Sil, aku mau ngomong sesuatu sama kamu." Ujarnya.