Tiada pergerakana sedikitpun dari tubuh Ronald, Jelita mencoba bangkit dan mendekat ke arah Ronald. Ingin rasanya dia berteriak memanggil nama Ronald tapi apa daya kain sialan masih terikat di mulutnya. Jelita tak kehilangan akal, dia menggoyangkan tubuh Ronald menggunakan kakinya,
Keringat Jelita mengucur deras dari dahinya, tubuhnya yang kecil tak seberapa besar dibandingkan tubuh Ronald. Namun Jelita terus berusaha mengguncangkan tubuh Ronald, walau seolah hal itu adalah sesuatu yang sia-sia. Dan tiba-tiba saja pintu ruangan terbuka dari luar. Nampak pria bertubuh tinggi dan terdapat luka memar di wajahnya. James, Ronald mengenal wajah itu. Wajah seorang psikopat yang bersembunyi dibalik kekuasaan dari semua kejahatan yang ia lakukan.
"Rupanya kau sangat menyayangi laki-laki itu, nona." Ucap James dengan nada pelan namun penuh aura ancaman.
"Ternyata pilihan Ronald sangat tepat, kau wanita yang cantik, dan juga . . . pemberani."