"Kalau begitu tidurlah denganku." Afka mengatakannya dengan cukup santai. Tetapi, Ghirel tidak menanggapi dengan santai. Tubuhnya menegang, merasa tertarik dengan ajakan Afka. Katakanlah Ghirel gila karena sudah jatuh sejatuh-jatuhnya pada pesona pria yang tengah menggigit sendoknya sambil memperhatikan Ghirel dengan mata yang menggelap penuh gairah.
"Aku hanya bercanda, Jie." Ucap Afka keceplosan. Dia segera menutup mulutny, kemudian mencoba untuk setenang mungkin.
"Ehm... maaf ak—"
"Lily memang tidak bisa dipercaya. Pasti dia yang mengatakan kepadamu bahwa aku suka dipanggil dengan sebutan itu ya?" Afka membeku mendengarnya. Ghirel yang saat ini menggunakan identitas Hera. Gadis yang tahunya dia terlahir dengan nama Hera Clavita, suka dipanggil dengan sebutan Jie?
"Hm?" Afka berdeham, tidak paham dengan ucapan Ghirel.
"Jie adalah panggilan sayang dari Lily. Entah mengapa, saat mendengarnya aku merasa bahagia." Jawab Ghirel dengan malu-malu.