=Author POV=
Di ruang kesehatan, saat matahari sudah tinggi. Semua pasien yang dirawat sedang istirahat karena mereka semua telah melalui hari yang sangat sulit.
Digo tertidur dengan kepala yang diperban, Ten kakinya diperban, sementara Raffan diperban pada bagian tubuhnya yang mendapatkan cidera.
Dann yang bertugas menjaga semua rekannya, cukup sibuk kesana kemari. Dia juga harus selalu berhati hati karena walau nampak baik saja, dia juga mengalami cidera pada bagian betis.
Saat ia menggantikan air infus pada Ami, dia berhenti sejenak untuk mengamati sosok perempuan itu dari dekat.
Dia sering mendengar kisah tentang perempuan itu, namun dia belum pernah bertemu secara langsung. Pemberani, begitulah yang beberapa katakan mengenai perempuan itu. Tapi menurut Dann, Ami juga merupakan perempuan yang ceroboh karena dia bahkan nekad menjadi bagian dari ritual itu tanpa ia ketahui apa dampaknya.