=Ami POV=
"Ami!" teriak Laya lirih. Segera kutoleh adikku yang berdiri di belakang. Dia menunjukkan bekas luka sayatan di kedua lengannya yang nampak merah seperti luka baru.
"Ada apa?" tanyaku yang berusaha menyentuhnya.
"Sangat sakit," kata Laya dengan mimik yang sangat menampakkan kalau dia sedang kesakitan.
Aku menoleh sekitar, tidak ada apapun. Aku juga tidak merasakan adanya energi lain di sekitar, jantungku juga tidak nyeri. Sama sekali tidak memiliki dugaan atas apapun ayng terjadi pada adikku ini.
"Apa yang kamu rasakan?"
"Panas, nyeri, pedih. Hampir sama seperti luka baru yang terkena air," jawabnya.
Aku meringis dapat merasakan nyeri yang diceritakan. Aku segera mengajaknya masuk ke dalam hutan untuk mencari dedaunan yang dapat digunakan untuk obat.
"Ini lebih buruk dari biasanya," rintih Laya. "Saat kak Cloud menyayatku, aku bahkan hanya berteriak karena merasa ngeri namun tidak terlalu sakit."