"Bang, satu bungkus ya!" seru Rangga pada si pelayan. Pria itu kemudian menarik kursi di dekatnya. "Lis, sini duduk bentar, temenin gue."
Lisa duduk di depannya dengan jantung yang berdebar - debar. Entah mengapa tetapi firasatnya mengatakan Rangga sepertinya cemburu dengan Bastian.
Ia berdeham, dan terdiam membisu seolah ia tertangkap basah.
"Lis," kata Rangga memecah keheningan. "Lo sekarang jadian sama Bastian ya?" tanya si pria bertubuh kurus itu dengan nada malas.
Lisa mengerenyitkan dahinya. "Hah, enggak lah! Orang dia temen kerja gue. Lo jangan gampang nuduh dong Ngga. Nggak lo banget!"
"Oh, habis gue liat lo sama dia kayak akrab banget tadi," balas Rangga masih curiga.
"Hah, asal lo tau aja. Dia baru aja terbuka sama gue waktu gue ajak makan. Tadi waktu gue ajak nongkrong di Sunbucks dia mah diem aja. Kek canggung banget gitu!" jawab Lisa apa adanya.
"Lo nraktir si Bastian buat apa coba? Kok dadakan gitu sih?"