Entah sudah berapa kali Michael menghela nafasnya hari ini. Dia menutup matanya sebentar dan merenggangkan lehernya yang tiba-tiba terasa kaku.
Setelah melihat jam kecil yang menghiasi meja belajarnya, lagi, Michael menghela nafasnya. Ia berusaha untuk membuang semua perasaan anehnya, seperti kecewa, bingung, amarah, dan yang lainnya, lalu berdiri.
"Tuan muda, apa tuan muda ada jadwal kerja malam ini?"
Di dapur kecil yang berada tidak jauh dari kamar Michael, suara Adam terdengar. Pria itu mengerutkan keningnya saat melihat laki-laki itu keluar dari kamarnya dengan penampilan rapi dan tampan. Pria itu menaruh mangkok sup di atas meja dan membersihkan tangannya di lap dapur.
Michael menganggukan kepalanya, "Kamu makan sendirian saja hari ini. Nggak usah sisain makanan buat aku."
"Ah," Adam menganggukan kepalanya secara perlahan, "Baik, tuan muda. Hati-hati di jalan."