Keringat dingin terus bercucuran di kening laki-laki malang itu. Dia melihat tangan yang melingkar di lehernya, melihat Michael dengan pandangan ketakutan, lalu melihat perempuan yang berdiri di belakang Michael.
"Ya, ya," Suara laki-laki itu terdengar serak, wajahnya memerah, dan matanya berkaca-kaca, "A-aku minta maaf. Seharusnya aku nggak ngejek kamu. Aku benar-benar salah..."
Michael melihat laki-laki itu sebentar lalu mengalihkan pandangannya ke wajah Gabby. Ketika ia melihat Gabby menganggukan kepalanya, dia baru melepas tangannya dari leher laki-laki itu.
Cengkraman erat bak tali goni yang melilit di lehernya akhirnya terlepas juga. Laki-laki itu langsung berjalan mundur beberapa langkah sambil menyentuh lehernya. Wajahnya yang merah itu dipenuhi oleh keringat dan ekspresi ketakutan.
"Ayo!"
Laki-laki itu meluruskan punggungnya, melihat perempuan yang berdiri di sebelahnya, dan batuk-batuk kecil. Dia membuka mulutnya, berusaha untuk menarik semua oksigen yang tersebar.