Keringat dingin mulai bercucuran di kening Liam saat ia mendengar suara Gabby. Dia berpikir kalau dirinya dan Gabby adalah teman baik. Namun ternyata perempuan itu justru sama seperti teman kelas lainnya. Mengajaknya bicara dengan nada dingin.
"Gabby, aku benar-benar minta maaf, aku merasa..."
"Stop, stop, stop!" Sela Gabby, perempuan itu mengangkat tangan kanannya, "Aku nggak mau dengar permintaan maafmu. Lagian aku juga nggak mau memaafkanmu. Siapa yang tahu kalau misalnya suatu saat nanti kamu melakukan hal seperti itu lagi ke aku."
"Maafkan aku," Liam menundukkan kepalanya, "Maaf aku sudah menghancurkan pertemanan kita."
"Emangnya kita pernah berteman?" Gumam Gabby.
"Liam, kamu tahu, kamu adalah orang paling bodoh yang pernah aku temui. Otakmu itu dipakai jangan cuman untuk menyimpan pelajaran saja." Ujar Momo dengan lantang.
"Pacarku keren banget sih," Stefan menyenggol lengan Momo, "Kamu kelihatan seksi deh kalau ngomong seperti itu."