Tak ada setitik cahaya sama sekali, hanya aroma tanah basah yang terasa sangat dingin. Kursi besar yang berjejer rapi di atas sana terlihat sangat mengerikan. Sesekali terdengar suara tetesan air entah dari mana, aroma amis darah yang kuat mereka abaikan. Bahkan bangkai mayat yang di makan belatung pun mereka abaikan di sana.
Tak ada yang peduli akan keadaan tempat itu, bahkan terlihat enam wanita dengan sayap hitam pekat duduk manis di kursi mereka. Pintu terbuka lebar memperlihatkan seorang pria gagah dengan sayap putih dan hitam tengah memandang ke enam wanita itu. Raut wajahnya terlihat datar sampai dia berjalan mendekati para wanita itu.
Dia hanya mendekat tanpa ada niat untuk menyapa bahkan berbincang dengan wanita-wanita itu. Kuku panjang yang sangat runcing itu dia dekatkan ke arah wajah salah satu wanita di sana. Darah mengalir dengan warna hitam yang pekat, dia terlihat senang melihat hal itu sampai dia menatap manik hitam yang sangat kelam itu.