下載應用程式
21.97% PORTAL: terhubungnya dua dunia yang berbeda / Chapter 40: Chapter 39 - Ibukota Diserang (Bagian 3)

章節 40: Chapter 39 - Ibukota Diserang (Bagian 3)

Teo berhasil membuat para prajurit zirah hitam itu mundur dengan mudah, meskipun ia harus menghabiskan 1 magazine yang berisi 12 peluru "Mungkin Aku harus meminta Theresa membuatkannya lagi," Ucap Teo sambil melihat isi tasnya.

Kedua Tuannya, Zack, Noah dan pengawal Noah turun dari dinding itu dan menghampiri Teo di halaman sekolah "Heeeh, Kau hebat juga ya bisa mengalahkan mereka semua," Ucap Celica memujinya.

"Ah senangnya bisa mendapat pujian dari Anda," Ucap Teo karena ia merasa ini untuk pertama kalinya Celica memuji dirinya.

Cattalina, Zack dan Noah pun nampak kagum dengannya, namun hanya ada satu orang yang kelihatannya masih dendam dengan Teo "He-Hey! Apa yang kau pakai itu?" Dia adalah Troth.

"Huh? Sepertinya Saya sudah memberitahu sebelumnya," Ucap Teo enggan mengulangi jawabannya yang sudah ditanyakan sebelumnya.

"Ta-Tapi itu–." Troth tidak dapat mengatakannya, rasa penasarannya sangat besar saat melihat bagaimana senjata itu membunuh dengan sangat singkat, namun ia tahu Teo tidak akan mengatakan lebih dari sebelumnya.

"Itu tadi sangat hebat, Teo. Senjata buatanmu itu luar biasa," Ucap Noah yang juga memujinya juga.

Sampai Tuannya juga memuji Teo, emosi Troth kepada Teo semakin menumpuk dan sangat jengkel dengan Teo, seolah ia benar-benar memiliki dendam dengan Teo.

Sementara itu di ruang bawah tanah kediaman Blouse di ibukota. Tiara dengan santainya sedang meminum teh dan Karina nampak sangat gugup dan khawatir dengan apa yang terjadi di atas "Umm … Apa tidak apa-apa jika Kita berada disini?" Tanya Karina.

Ruang bawah tanah rumah keluarga Blouse bukanlah ruang bawah seperti biasanya yang hanya ada tanah dan beberapa ruangan. Disana dibuat seperti ruangan pribadi, sangat mewah. Ruangannya terlihat seperti dapur dan ruang makan yang menyatu, namun sangat rapih dan juga luas. Benar-benar tempat peraembunyian yang membuat orang bersembunyi bisa sampai lupa waktu.

"Tenang saja, Karina. Walaupun mereka membuat rumah berantakan, ruang bawah tanah ini tidak akan ditemukan, aku sudah memasang beberapa perangkap di atas dan juga sihir ilusi agar ruangan ini tidak terlihat, lalu dibawah sini juga ada banyak makanan dan minuman untuk beberapa hari, jadi tidak perlu–."

"Tidak, maksudku Nona Cattalina dan Nona Celica sedang berada diluar, apa tidak apa-apa kita bersembunyi disini sedangkan mereka ..."

"Ah Kamu mengkhawatirkan mereka ya. Tenang saja, Kita bersembunyi disini juga atas perintah Tuan kita, jadi tidak masalah. Aku yakin, Nona Cattalina dan Nona Celica juga berlindung di sekolah, mereka juga dilindungi oleh Zack dan Teo, jadi mereka baik-baik saja," Saat Tiara membicarakan kedua pengawal keluarga Blouse, wajahnya menjadi terlihat semakin khawatir "Begitu ya," Ucap Tiara pelan sambil tersenyum penuh arti kepada Karina.

"Eh? A-pa?"

"Tidak. Oh iya, Aku mendengar kalau Kamu dan Teo berasal dari dunia lain ya?" Tanya Tiara dengan tujuan membuka topik pembicaraan agar Karina tidak khawatir dan canggung lagi.

"Eh? Iya," Jawab Karina singkat.

"Hmm … Apa dunia ini dan dunia mu itu berbeda?" Tanya Tiara lagi

Tiara langsung nampak ragu untuk menjawabnya, mungkin karena orang dari dunia lain ingin tahu tentang dunianya membuat Karina sedikit waspada, ia takut kalau ia menceritakan tentang dunianya malah akan merepotkan Teo "Teo pernah menceritakannya kepada Nona Cattalina dan Zack, tapi Aku hanya pernah mendengar cerita itu dari Zack, tapi Aku tidak pernah mendengarnya langsung dari Teo," Ucapan Tiara itu seakan-akan memaksa Karina berpikir kalau tidak apa-apa bercerita kepada Tiara, walaupun memang sebenarnya tidak apa-apa "Zack pernah bilang kalau dunia kalian itu ada banyak gedung-gedung besar, kendaraan beroda dua yang digerakan oleh mesin. Walau Aku tidak tahu apa itu mesin, tapi itu terdengar menarik karena tidak dijalankan oleh kuda ahahaha. Tapi, kendaran dengan dua roda itu seperti apa? Bukannya terdengar aneh?" Tanya Tiara, lalu ia menidurkan kepalanya diatas meja.

"Tapi … mengendarai kendaraan itu … Tidak mudah,"

Mendengar Karina mulai berbicara, ia pun langsung menegakan tubuhnya lagi "Kenapa?"

"Ah … Itu, sedikit sulit … Karena harus menyeimbangkannya," Ucap Karina pelan.

"Hmm ... Benar juga, apalagi bergerak ya, pasti sulit,"

"U-Um … Aku saja tidak bisa mengendarainya, tapi disana banyak yang mengendarainya kok,"

Karina yang berani berbicara membuat Tiara tersenyum dan melihat senyumannya membuat Karina menjadi gugup lagi "Ke-Kenapa?" Tanya Karina.

"Tidak, terakhir Kamu berbicara lancar seperti itu saat kerumah ini pertama kali kan? Kamu dan Nona Cattalina bertengkar karena ingin bertemu Teo tapi Nona Cattalina melarangmu," Karina menjadi sedikit malu mengingat itu, ia juga spontan melakukannya karena perasaannya yang bercampur saat tahu ada orang yang dari dunia yang sama dengannya.

"Ma-Maaf," Ucap Karina pelan.

"Ahahahaha, tidak apa-apa. Aku juga sudah mendengar keadaanmu saat masih di rumah bangsawan brengsek itu," Dari ragu, wajah Karina berubah menjadi takut, raut wajahnya menunjukkan kalau dia tidak mau mengingat itu lagi.

Tiara hanya tersenyum dan ia pun pindah duduk di sofa, Tiara memanggilnya "Karina, kemari."

"Eh? Apa boleh begi–."

"Sudah kubilang tenang saja, tidak akan ada yang melarang," Tiara tersenyum kepadanya lalu menepuk-nepuk sofa disampingnya "Sini," Ucapnya lagi dan Karina menurutinya.

Awalnya Karina menjaga jarak dengan Tiara, sangat menjaga jarak "Kamu terlalu jauh, tolong lebih dekat," Ucapnya lalu menarik Karina agar lebih dekat lagi.

Tiara sangat senang saat berada di samping Tiara, ia pun memeluknya lalu mengelus kepalanya "Berapa umurmu, Karina?" Tanya Tiara.

"De-Delapan belas,"

"Heee … Lebih muda dirimu ya. Aku 22," setelah itu, Tiara memeluknya sangat erat "Mungkin Adikku juga sekarang seumuran denganmu."

"Eh?"

"Bangsawan keparat itu, benar-benar tidak peduli berapa umurmu, dia tetap memperbudakmu ya. Pasti berat disana, iya kan?" Ucapan yang hangat membuat Karina merasa sangat sedih, Tiara semakin memeluknya "Tenang saja, sekarang tidak akan ada yang menyakitimu lagi. Kau sudah menjadi bagian dari keluarga ini, Aku, Zack dan Teo pasti akan melindungimu, jadi jangan takut, ya," Isak tangis terdengar sangat pelan, Karina menahan suaranya agar tidak terdengar "Jangan menahan diri, ya.x

"Hiks ... Hum," Sekilas Karina mengingat apa yang sudah terjadi kepadanya selama ia berada dan kini ia mendengar untuk kedua kalinya kalau dia akan baik-baik saja, ditambah Tiara seolah menjadi sosok seoeang Kakak perempuan baginya, meskipun mereka belum lama bertemu.

Meskipun baru bertemu, sikap baik dan seolah menjadi sosok Kakak perempuannya baginya benar-benar membuat Karina sedikit senang. Selama Karina menjadi pelayan di kediaman Blouse di ibukota, Karina diajari oleh Tiara banyak hal, diajak bicara banyak hal.

"Aaaaaaaah, Kamu benar-benar lucu Karina. Disana pasti beratkan? Tenang saja, disini Aku yang akan melindungimu, ya! Jadilah Adikku!" Tiara lepas kendali dan pelukannya menjadi sangat erat sampai Karina hampir kehabisan nafasnya "A-Ah maaf! Aku tidak sengaja, habisnya Kamu benar-benar lucu."

"Eh? Ah …"

"Jadi, bagaimana?"

"Bagaimana … apanya?"

"Jadilah Adikku!"

"Eeeeeh? Tapi Anda punya Adik kan?"

"Yaaa, tapi Aku ingin dirimu," Itu membuat Tiara kedengaran seperti orang bejay.

"E-Eeeh …,"

*Booom!*

Ledakan yang keras itu cukup membuat ruang bawah tanah sedikit bergetar "Diatas semakin meriah saja."

"Apa akan baik-baik saja? Maksudku diluar sana."

Tiara tersenyum lalu memeluknya lagi "Tenang saja, prajurit kerajaan itu hebat-hebat, ada juga kesatria suci dan Tuan William, mereka tidak akan kalah." Ucapnya dengan sangat tenang.

Sementara itu kembali ke sekolah, prajurit zirah hitam lagi-lagi menyerang sekolah dengan pasukan kecil, beberapa prajurit kerajaan tidak dapat menahan prajurit zirah hitam karena jumlahnya yang terus bertambah dari luar gerbang dan mendesak terus masuk ke Ibukota dan akhirnya beberapa prajurit zirah hitam berhasil masuk kedalam Ibukota dan menyerang sekolah terus menerus.

Sekarang, Teo, Troth dan Noah berada di luar sekolah membantu para prajurut kerajaan menahan musuh dari organisasi gelap itu "Sialan, kalau begini terus peluru ku bisa habis," Keluh Teo karena melawan musuh yang tidak ada habisnya "Terus … Kenapa mereka mengincarku! Apa salahku!" Sejak pertarungan kedua Teo di depan gerbang sekolah, Teo menjadi sasaran utama musuh.

*Whooooosh!* Angin berbentuk seperti bola melesat hampir mengenai Teo, namun karena hampir, Bola Angin itu mengenai musuhnya dan membuatnya terpental cukup jauh "Teo! Tugasmu adalah melindungi kami! Bukan kami yang melindungimu!" Bentak Celica yang menjadi pelaku dari bola angin itu. Celica, Cattalina dan Zack berada diatas dinding bersama para penyihir lain membantu mempertahankan sekolah.

"Saya tidak bermaksud, mereka saja yang terus mengincarku! Lalu apa-apaan tadi itu! Anda hampir mengenai Saya loh!" Teo mengajukan protes

"Hah!? Aku mencoba membantumu!" Celica memarahinya Dan mereka bertengkar di tengah-tengah.

"Anda jelas sengaja begitu!"

"Hah!? Aku tidak akan membantumu lagi! Lebih baik Kau mati saja! Hey organisasi gelap! Cepat serang orang itu!"

Celica menjadi pengkhianat karena pertengkaran mereka.

"Celica … Kamu," Kakaknya tidak dapat menghentikan pengkhianatan Adiknya hanya karena Teo.

"Cepat serang!"

"Woah! Nona Celica! Anda sudah gila!? Jangan berkhianat hanya karena itu! Woah sialan, Tolong Aku!" Serangan musuh menjadi lebih sering diarahkan kepada Teo. Bahkan dengan kedua senjatanya pun Teo hampir tidak bisa menangani semua serangan.

"Rasakan! Aku tidak akan menolongmu!" Ucap Celica dengan sangat puas.

"Anda benar-benar–. Aaaaaah! Tolong maafkan Saya! Saya minta maaf, tolong bantu Saya!" Ucap Teo memohon sambil terus menghindari serangan.

Apa yang mereka perdebatkan membuat keributan mereka sendiri di tengah peperangan, bahkan Noah dan Troth tidak dapat fokus dengan peperangannya.

"Apa sih yang mereka lakukan? Apa mereka selalu begitu? Kita sedang berperang loh," Keluh Troth yang sedang melihat Teo menghindari berbagai serangan dan memohon ampun kepada Tuannya.

"Ahahahaha, Aku juga tidak mengerti. Tapi dia hebat juga, walau sedang memohon ampun, dia bisa menghindari serangan dari enam orang berturut-turut," mendengar pujian dari Tuannya yang diberikan kepada Teo membuat Troth semakin membenci Teo.

Sementara itu di istana kerajaan, di sebuah ruangan rahasia, Jenderal William, menteri, 12 penasihat dan juga Theresa. Mereka berkumpul di ruangan itu, duduk mengelilingi meja bundar yang besar dan ditengahnya ada bola kristal. Bola kristal itu bersinar dan cahayanya membuat sesuatu bagaikan hologram. Hologram itu menunjukan wilayah-wilayah Ibukota yang sedang bertempur. Wilayah itu antara lain sekitar gerbang timur, gerbang barat, wilayah pasar Ibukota, lalu sekolah "Wahahahahahaha! Apa yang mereka lakukan! Bisa-bisanya bertengkar di tengah perang!" Wilayah itu menjadi wilayah yang menarik perhatian mereka disana. Theresa sebagai wakil kepala sekolah disana tidak dapat menghentikan tawanya ketika melihat murid di sekolahnya, murid pribadinya bertengkar dengan pengawalnya sendiri di tengah perang.

"Tapi orang itu hebat, melawan enam orang tapi dia dapat menghindari semuanya," Ucap penasihat pertama.

"Tapi daripada itu, bukannya lebih penting senjata yang dia gunakan? Sebenarnya senjata apa itu? Aku tidak pernah melihatnya," Ucap Menteri yang lebih tertarik dengan pistol milik Teo.

"Oh benar juga, itu lebih bagus daripada busur, bahkan lebih cepat membunuh. Itu senjata yang hebat," Ucap penasihat ke-enam.

"Jika kita dapat memproduksi massal–."

"Lupakan itu, bukannya kita harus lebih fokus dengan orang yang berdiri di atas menara jam itu?" William langsung memotong ucapan mereka.

"Ah, memang benar. Ta-Tapi senjata itu terlalu berbahaya jika hanya dipegang oleh orang tidak dikenal, apalagi hanya seorang rakyat–."

"Memang benar senjata yang dimiliki orang itu sangat menarik, bahkan bisa membuat pasukan kita menjadi lebih kuat daripada pasukan kerajaan lain, bahkan kekaisaran sendiri,"

"Kalau begitu–."

"Tapi, Pria itu melarangnya, Aku sudah pernah memintanya tapi dia benar-benar mewaspadai ku," Ucapan William itu bagaikan peringatan untuk mereka semua.

"Bahkan jika itu Anda? Berani sekali Dia," Ucap penasihat kedua terdengar marah.

"Ya walau begitu, Aku mengerti apa yang dia takutkan. Aku harap tidak ada dari kalian yang mencoba melakukan hal yang aneh-aneh kepada pria itu, terutama senjata yang dia miliki. Bukan begitu? Ratu,"

Ratu Elize menganggukan kepalanya perlahan lalu ia pun berkata "Pria itu bukanlah berasal dari Kerajaan ini, jadi peraturan tentang penciptaan barang tidak berlaku untuknya. Kita tidak memiliki hak, jika kita mencoba mencurinya, bisa saja negerinya memulai perang dengan kerajaan kita. Lalu, dia adalah seorang prajurit dari negerinya. Jadi, Kalian tau akibat terburuknya jika mengambil benda darinya secara paksa kan?" Peringatan juga diberikan oleh Ratu, lalu menteri dan para penasihat itu terdiam karena mengerti apa maksud sang Ratu.

"Sudahlah, lupakan tentang pria itu. Selama Kita tidak macam-macam dengannya, dia bukanlah ancaman untuk Kerajaan ini. Tapi ada satu ancaman nyata sekarang di depan kita, lihatlah, perempuan itu mulai bergerak loh," Ucapan Theresa mengalihkan perhatian mereka kembali kepada hologram itu.

Ditengah Ibukota, perempuan itu membentangkan keduanya, ia merapalkan mantra dengan suara yang sangat keras, lalu diakhir mantranya ia mengangkat kedua tangannya tinggi. Mantranya selesai, lingkadan sihir berwarna ungu gelap sangat besar sampai membentang ke seluruh wilayah Ibukota.

"Me-Mereka hidup lagi!" Para prajurit zirah hitam dan prajurit kerajaan yang tewas di hidupkan lagi, prajurit yang hidup itu tidak memandang kawan dan lawan. Mereka yang bangkit melawan siapapun yang ada di hadapan mereka, dan itu bagaikan menjadi mimpi buruk bagi mereka karena setiap mereka menusuk tubuhnya, mereka bangkit lagi.

"Astaga, tidak kusangka Aku akan melawan zombie,"

To be continue.


Load failed, please RETRY

禮物

禮品 -- 收到的禮物

    每周推薦票狀態

    Rank -- 推薦票 榜單
    Stone -- 推薦票

    批量訂閱

    目錄

    顯示選項

    背景

    EoMt的

    大小

    章評

    寫檢討 閱讀狀態: C40
    無法發佈。請再試一次
    • 寫作品質
    • 更新的穩定性
    • 故事發展
    • 人物形象設計
    • 世界背景

    總分 0.0

    評論發佈成功! 閱讀更多評論
    用推薦票投票
    Rank NO.-- 推薦票榜
    Stone -- 推薦票
    舉報不當內容
    錯誤提示

    舉報暴力內容

    段落註釋

    登錄