下載應用程式
13.18% PORTAL: terhubungnya dua dunia yang berbeda / Chapter 24: Chapter 23 - Rahasia

章節 24: Chapter 23 - Rahasia

Mereka keluar dari ruang singgasana dan pergi ke sebuah ruangan disebuah lorong yang cukup panjang. Saat menuju ruangan itu, Teo tidak berpaling sedikit pun menatap Ratu Elize. Sosoknya begitu anggun dan begitu berwibawa, Teo benar-benar merasakan sosok seorang pemimpin pada wanita di dengan mahkota diatas kepalanya itu.

Sebelum masuk kedalam, Cattalina bertanya kepada Ratu Elize "Maaf Ratu, apakah orang tua kami tidak datang?" Karena biasanya, seorang bangsawan yang mendapat undangan sang Ratu itu harus kepala keluarga bangsawan yang memenuhi Undangan itu.

Ratu tertawa pelan mendengar pertanyaanya "Orang tua kalian tidak datang, Aku hanya mengundang kalian," Ucapnya

"Eh? Hanya kami?" Tanya Cattalina lagi seperti tidak percaya.

"Ya," Mereka pun sampai di depan sebuah ruangan yang dijaga oleh dua orang penhaga.

Kedua penjaga itu membuka pintunya dan di dalam, William tengah berdiri dan membungkuk di depan mereka, ia berkata "Selamat datang, Ratu dan juga Cattalina dan yang lain, Selamat datang. Silahkan masuk, teh dan kue sudah saya siapkan,"

Mereka melangkahkan kakinya masuk kedalam ruang itu "Duduklah," Ucap Ratu Elize. Mematuhi ucapannya, mereka pun duduk di sofa. Dengan raut wajah kebingungan, Cattalina dan Celica terus mengerutkan keningnya "Cattalina de Blouse, Celica de Blouse. Seperti yang sudah ku katakan, hanya kalian berdua lah yang aku undang ke istana dan juga dan juga Aku ingin berterima kasih kepadanya karena sudah membantu William membersihkan mereka," Ratu pun melirik ke arah Teo yang tengah berdiri dibelakang kedua Tuannya, Teo hanya membungkuk kepada Sang Ratu tanpa berkata apa-apa "Berkatnya, semua bisa teratasi, Terima kasih Teo,"

"Eh? Anda tahu nama saya?" Tanya Tdeo kepada sang Ratu

Ratu Elize tertawa pelan melihat Teo terkejut "Tentu saja. Aku sudah tahu semuanya tentangmu, Termasuk rahasia mu, Teo," Ucapannya itu membuat Teo menatapnya dengan tajam dan mengerutkan keningnya sesaat lalu kembali tersenyum kepada Sang Ratu dan kedua Tuannya sama terkejutnya saat mendengar hal itu.

"Rahasia? Rahasia apa yang anda maksud?" Tanya Teo dengan wajah yang seolah ia tidak tahu apa yang Ratu katakan.

"Tidak perlu dirahasiakan, senjata mu, asal mu, aku sudah tahu semuanya," Ucapannya membuat pandangan Teo kembali tajam menatap Sang Ratu dan mengerutkan keningnya.

"Begitu," Jawab Teo singkat tatapan tajamnya itu perlahan menghilang dari matanya meskipun raut wajah Teo terlihat dingin daripada sebelumnya.

Sang Ratu tertawa pelan melihat sikap waspada Teo itu "Kamu terlalu waspada, ya. Aku sekarang mengerti kenapa William bisa kalah olehmu,"

"Ra-Ratu, tolong jangan bahas itu. Wa-Waktu itu saya hanya bermain-main saja," Ucap William mencoba mengelak untuk mempertahankan harga dirinya.

"Oh, begitu? Jadi sekarang kamu bermain-main dengan tombak api, ya?" Pertanyaan itu membuat William terdiam seribu kata, William tidak bisa mengelak lagi dan akhirnya ia hanya diam "Aku heran, kenapa bisa-bisanya kamu kalah. Mungkin Era mu sudah berakhir ya?"

"Ra-Ratu!?"

"Ahahahaha, Aku hanya bercanda, Aku masih membutuhkanmu," Percakapan santai itu membuat William merasakan serangan jantung, begitu juga dengan Adiknya yang juga ikut terkejut luarbiasa.

"Kakak tenanglah, Ratu hanya bergurau," Ucap Celica mencoba menenangkan Cattalina.

"A-Ah begitu ya, ahahaha," Balas Cattalina terdenggar canggung.

Pandangan sang ratu beralih kepada Teo yang raut wajahnya belum berubah sama sekali. Lalu, helaan nafas pun Teo hembuskan perlahan dan raut wajahnya perlahan menjadi hangat kembali "Maaf atas ketidaksopanan Saya sebelumnya, Ratu. Saya tidak bermaksud melakukannya, hanya saja terlalu banyak hal yang terjadi, sampai saya tidak dapat mengendalikan diri Saya," Ucap Teo sambil membungkukan tubuhnya "Tetapi, Ratu. Darimana anda mengetahui rahasia saya?"

"Ah itu, Jenderal yang mengetahuinya. Dia menggunakan bayangan untuk mengawasi mu, jadi apa yang sering kalian bicarakan semuanya di dengar olehnya …, Haaah, padahal Aku sudah mengingatkannya untuk jangan mengusik rahasia orang lain," Ucapan Ratu terdengar menyayangkan perbuatan William itu, meskipun beliau hanya bergurau dengan menunjukan senyumannya

"Ra-Ratu …,"

"Oh, begitu …," Tatapan yang cukup dingin diarahkan Teo kepada William. Tatapannya itu, William hanya memalingkan pandangannya dari Teo sambil meminum cangkir berisi tehnya "Ya biarlah," Ucap Teo pelan, lalu kembali melihat ke arah Sang Ratu "Maaf, Ratu. Jika Saya boleh tahu, sejauh apa Anda mengetahui rahasia Saya?" Tanya Julio kepada Beliau.

Ratu Elize tertawa pelan mendengar ucapannya itu "Kamu sepertinya masih tidak mempercayaiku ya? Kamu lucu sekali, ya. Fufufu~" Ratu Elize menggoda Teo dengan tawanya itu, beliau pun kembali berkata "Baiklah kalau begitu," Beliau menjentikkan jarinya dan sebuah catatan di tangannya "Teo, asalmu bukanlah berasal dari dunia ini, benar? Kamu mengalami fenomena yang berkaitan dengan sihir kuno, portal yang menembus dunia lain, apa benar?"

Teo terdiam sesaat mendengar pertanyaan sang Ratu, lalu ia tersenyum kepada Sang Ratu "Anda benar, Ratu. Tapi, Sepertinya Anda tidak terlalu terkejut dengan ini?"

"Sejujurnya, Aku pun sedikit terkejut. Karena selama ini aku belum pernah melihatnya secara langsung. hanya dari berbagai cerita dan catatan saja yang menunjukkan kalau dunia ini pernah berhubungan dengan dunia lain. Tapi mengenai sihir kuno, itu memang benar-benar ada," Beliau pun mengangkat cangkirnya dan meminum teh yang ada di cangkir itu.

"Tapi, Ratu. Bukankah sihir Kuno itu sulit digunakan?" Tanya Cattalina yang penasaran.

Ratu menaruh kembali cangkirnya di atas meja dan menjawab pertanyaan Celica "Benar, karena itu aku sedikit terkejut dengan kemunculan sihir kuno tingkat tinggi itu,"

"Kalau begitu, bukankah itu berbahaya!?" Celica tanpa sengaja menaikan suaranya dan membuatnya kena tegur Cattalina dengan mencubit lengannya "Aw! A-Ah … Maaf saya berteriak, Ratu," Ucap Celica lagi.

Ratu pun tersenyum kepada Celica dan berkata "Kamu tidak berubah ya," Ucap Sang Ratu lalu tertawa pelan sambil melihat Celica "Untuk itu, kamu tidak perlu memikirkannya, begitu juga denganmu Cattalina. Biarkan kerajaan yang mengurusnya," Pandangannya kembali teralih kepada Teo, ia terdiam sesaat sambil tersenyum kepadanya dan membuat Teo mengerutkan keningnya "Teo, aku tidak akan mencampuri masalahmu. Tetapi tolong ingatlah ini, berhati-hatilah. Kemungkinan orang yang membuka portal itu akan mencarimu,"

Teo terkejut mendengar perkataan Sang Ratu sampai ia membulatkan matanya, lalu ia tersenyum dan berkata "Sampai sejauh itu Anda mengetahuinya ya,"

"Fufu~ Aku sudah bilang kepadamu kalau Aku mengetahui semua rahasiamu,"

Teo tersenyum kepadanya meskipun Teo berpikir sesuatu yang tidak menyenangkan tentang Ratu yang mengetahui rahasianya 'Mengerikan …, Apa mereka benar-benar tahu semua?'

"Maafkan Saya karena sudah tidak percaya, Ratu. Untuk orang itu, dia mengirimiku surat kalau dia hanya akan mengawasiku saja, entah apa tujuannya," Jelas Teo tentang surat yang ia terima.

"Oh surat yang menggunakan bahasa dari duniamu itu?" Tanya Cattalina

"Anda benar, Nona Cattalina."

"Kalau boleh tahu, apa isi surat itu, Teo?" Tanya Ratu Elize lalu meminum tehnya kembali.

"Maaf, Ratu. Saya tidak bisa memberitahu secara keseluruhan, hanya itu saja yang bisa Saya beritahu." Ucap Teo sambil menundukan kepalanya sesaat.

"Begitu. Baiklah kalau begitu, Aku tidak akan memaksamu," setelah berkata seperti itu, Ratu terdiam sambil memejamkan matanya.

Untuk sesaat, Keheningan tercipta di ruangan itu. Mereka meminum tehnya kecuali kedua pengawal keluarga Blouse yang masih berdiri dibelakang kedua tuannya sampai Ratu tertawa pelan dan membuka matanya "Maaf, kalian berdua duduklah. Em, kurang satu ya. Pelayan, tolong ambilkan kursi satu." Ucap Ratu Elize lalu tertawa pelan.

Pelayan yang diminta itupun kembali dengan cepat membawa satu kursi untuk mereka "Maaf ya, Aku tidak menyiapkan kursi untuk ruangan ini. Sebenarnya ini ruangan pribadi keluarga kerajaan, tapi untuk kali ini pengecualian. Silahkan duduk dan diminum tehnya," Ucap Ratu Elize, lalu Zack dan Teo pun duduk di kursi yang sudah disediakan.

William tiba-tiba mengeluarkan sebuah pertanyaan "Apa mungkin orang yang Teo maksud itu ada hubungannya dengan Dark scythe?"

Mereka semua pun menegang karena pertanyaan itu, bahkan Sang Ratu pun sampai mengerutkan keningnya "Jelaskan, Jenderal," Ucap Sang Ratu

"Maaf, Ratu. Ini hanya kecurigaan Saya. Salah satu gadis yang menjadi budak keluarga Cruile adalah orang dari duniamu, kan? Teo?" Pertanyaan itu membuat Teo hanya mengangguk sebagai jawabannya "Menurut apa yang sudah diselidiki, Keluarga Cruile terlibat dengan organisasi gelap. Lalu, gadis yang berasal dari dunia yang sama dengan Teo, entah kebetulan atau tidak, saat dirinya sadar, dia sudah dibawa oleh Keluarga Cruile yang kita ketahui kalau mereka terlibat dengan organisasi gelap itu, itu menurut kesaksian gadis itu sendiri. Lalu, beberapa hari kemudian setelah kemunculan gadis itu, organisasi gelap mulai melakukannya terang-terangan. Salah satu kejadiannya, Cattalina yang kembali dari kota dekat perbatasan, tiba-tiba diserang dan membuat salah satu pengawalnya tewas."

Zack hanya memalingkan sedikit wajahnya yang raut wajahnya terlihat sedih, namun ia menahannya. Begitu juga dengan kedua tuannya yang merasa bersalah atas kejadian itu "Dan saat itu, Andaikan Teo tidak muncul. Mungkin keluarga Blouse akan kehilangan kedua putrinya," Lanjut William lalu kembali terdiam dan memalingkan pandangannya. Ia mengangkat kepalanya sampai wajahnya menghadap kelangit-langit ruangan dan kembali berkata "Semuanya itu, apa hanya kebetulan? Atau memang mereka berhubungan? … Seandainya–."

"Seandainya mereka semua berhubungan, kita harus bersiap untuk kemungkinan terburuknya, Jenderal," Potong Sang Ratu lalu meminum tehnya, ia menaruh cangkirnya kembali dan berkata lagi "Apapun tujuan mereka, saat ini kita hanya bisa waspada dan mewaspadai gerak gerik mereka secara diam-diam. Aku tidak mau rakyat kita khawatir dengan sesuatu yang belum jelas ini, Jenderal. Tapi sebaiknya …," Ratu tiba-tiba terdiam, ia melihat kearah Cattalina dan Celica sambil tersenyum "Celica, Cattalina. Untuk ini, tolong jangan katakan kepada siapapun, meskipun orang tua kalian ataupun guru kalian, ya." Ucapannya terdengar begitu lembut bersama dengan senyumannya yang membuat kedua putri Blouse itu menganggukan kepalanya "Baiklah, kita sudahi bahasan ini. Jenderal, bukankah Anda ada urusan dengan senjata milik Teo?" Pertanyaan Ratu Elize membuat Cattalina menatap tajam kearah sang Jenderal.

"A-Ah benar, S-Saya memang penasaran dengan senjata yang bisa mengalahkan saya. Ahahahaha," William benar-benar gugup setelah melihat tatapan Cattalina, ia terus berusaha tidak melihat mata Adiknya yang saat ini sangat menyeramkan itu.

"Begitu ya, sampai membohongi Adik Anda sendiri, Anda benar-benar penasaran ya," Ucap Teo memicu tatapan Cattalina menjadi lebih tajam lagi.

William menjadi merasa bersalah untuk itu dan hanya ada kata maaf yang keluar dari mulutnya.

"Tetapi, apa yang anda ingin lakukan dengan senjata Saya, Jenderal?" Tanya Teo terdengar seperti enggan untuk memberikannya "Anda juga tahu sendiri seperti apa senjata Saya ini. Tidak bermaksud apa-apa, tapi Senjata ini berasal dari dunia lain, Saya tidak bisa memberikannnya secara sembarang,"

William tertawa mendengar peringatan Teo, ia pun berkata "Aku hanya ingin melihat bentuknya saja. Saat berduel dan dirimu yang bertarung dengan boneka sihir, aku tidak bisa melihatnya dengan jelas. Ahahahaha, menurutku itu senjata yang menarik,"

Teo terdiam sesaat setelah mendengar perkataanya, tetapi itu tidak membuat kecurigaannya berkurang. Teo berpikir kalau William mungkin akan menyalin senjatanua dan akan membuatnya ulang, tentu ia dapatkan pemikiran itu berdasarkan apa yang sudah ia lihat "Anda tidak akan melakukan hal aneh kan? Seperti memberikan sihir kepada senjata Saya?" Tanya Teo

"Tentu saja tidak, memang apa yang kau pikirkan?" Tanya balik Willaim.

Teo terdiam sesaat lagi dan memejamkan matanya "Maafkan saya, tetapi di Dunia yang saya tempati tidak memiliki dan ketika melihat petir yang dikendalikan seseorang membuat saya mulai waspada dengan hal-hal aneh seperti itu."

"Hah!? Apa maksudmu berkata seperti itu!?" Bentak Celica saat ia menyadari pengawalnya itu menyindirnya.

"Saya tidak bermaksud apa-apa, Saya hanya menceritakan kekhawatiran saya kepada Jenderal, hanya itu. Apa ada perkataan Saya yang salah?" Teo memasang wajah yang begitu polos seolah ia benar-benar tidak tahu apa masalahnya dan Cellica berhasil dibuat tidak berkata-kata lagi dan hanya menggeram sambil menatap Teo dengan wajahnya yangenunjukan rasa jengkelnya "Karena itu maafkan saya karena tidak bisa memberikannya begitu saja," Ucap Teo lagi lalu menundukan kepalanya sesaat dengan mata yang terpejam.

"Aku hanya ingin melihatnya, Teo," William mencoba meyakinkan Teo dengan ucapannya itu. Meski sederhana, tapi itu membuat keputusan Teo sedikit melunak.

"Baiklah, dengan syarat hanya Saya yang memyentuhnya,"

"Kau ini kenapa sangat berhati-hati? Jenderal tidak mungkin melakukan sesuatu dengan senjata mu!" Ucap Celica terdengar masih jengkel saat berbicara dengan Teo.

Teo tersenyum saat menoleh kearah Tuannya itu dan berkata "Nona Celica, seperti yabg sudah Saya katakan, Saya berasal dari dunia lain dan Saya tidak bisa begitu saja memberikan benda yang saya bawa kepada orang dari dunia ini. Lalu, meski senjata ku tidak terlalu besar, tapi ini bisa merubah dunia ini menjadi tempat yang mengerikan jika sampai ada yang memproduksi masal senjata Saya. Saya melarang karena tidak Saya tidak mau sampai hal seperti itu terjadi. Anda bisa mengerti maksud saya, Jenderal?"

William terdiam sesaat sambil memegangi dagunya "Memang benar, kemungkinan begitu. Senjata milik Teo bisa meningkatkan kekuatan militer kita, mungkin bisa membuat kita menjadi kerajaan dengan militer terkuat melebihi kerajaan di benua utama. Tetapi, ada resiko yang ditanggung untuk itu. Teo, Aku bersumpah tidak akan menggunakan sihirku untuk melihat kerangka senjatamu. Karena Aku juga tidak mau membahayakan Kerajaan ini hanya karena senjatamu yang sangat efisien itu," Ucapannya membuat Teo percaya dengannya sesaat sampai William mengatakan keunggulan senjatanya, itu membuatnya berfikiran kalau William akan melakukan hal yang sebaliknya.

"Maaf, tapi kenapa kalau kerajaan memakai senjata milik Teo bisa membahayakan kerajaan ini?" tanya Cattalina sambil mengangkat tangannya.

"Kerajaan lain mungkin akan iri dan misalkan mereka membeli senjata ini, nantinya akan ada perlombaan menciptakan senjata dan kemungkinan terburuknya perlombaan itu berakhir dengan perang, maksudmu menghindari itu kan? Teo?" Jelas William lalu bertanya kepada Teo.

"Sungguh luar biasa, Jenderal. Anda bisa memahami apa yang Saya takutkan," Ucap Teo dengan senyuman lalu menundukkan kepalanya sedikit.

"Meski begitu Aku benar-benar penasaran," Ucap William yang tetap dengan rasa penasarannya. Helaan nafas pelan keluar dari mulut Teo, ia pun mengeluarkan pistolnya dari balik mantelnya itu dan menunjuklannya kepada William "Woah, Aku ingin menyentuhnya!"

"Tolong ingat apa yang Saya katakan!"

"Hum … Mau dilihat berapa kali tetap menaeik ya, senjata yang tidak besar dari panah, tapi serangannya lebih cepat daripada panah, bahkan sampai bisa menembus tubuhku!" William terdengar begitu menganggumi senjata milik Teo, walaupun kedua Adiknya dan sang ratu sedikit terkejut mendengar akhir dari ucapannya.

"Sejujurnya Saya terkejut Jenderal masih bisa selamat dari serangan waktu itu," Ucap Teo lalu memasukan kembali pistolnya ke balik mantelnya lagi.

"Ahahaha, sejujurnya andaikan Aku tidak memakai sihir penguat fisik mungkin Aku hampir mati karena duel waktu itu. Teo benar-benar tidak ada ampun ya," Ucap William sambil tersenyum.

"Maafkan Saya, karena Anda mengeluarkan tombak dari belakang Anda, itu membuat Saya sedikit terkejut. Akhirnya Saya terlalu serius melakukannya, maafkan Saya," Ucap Teo

"Kamu tidak perlu minta maaf, Teo. Itu salah William sendiri karena mengeluarkan sihir yang berbahaya, justru Aku kagum kamu bisa selamat dari serangan itu," Ucap Ratu memujinya sambil tersenyum "Tapi, Aku juga terkejut kalau kamu bisa membuat William sampai seperti itu."

"Ti-Tidak, Saya bukan apa-apa, Saya rasa itu hanya kebetulan saja," Ucap Teo mencoba menyangkal pujian Ratu itu.

"Kalau tidak salah. Kamu adalah seorang prajurit kan?" Tanya Ratu dan mengabaikan ucapan Teo sebelumnya

"Eh? Ah …, Sampai sejauh itu Anda tahu," Ucap Teo sambil melirik kearah William dengan wajah tanpa rasa bersalah sambil meminun tehnya 'Sebaiknya, Aku berhati-hati saat berbicara,' Ucap Teo dalam hati.

"Sudah kubilang kalau semuanya kan?" Ratu tertawa kecil setelah berkata seperti itu. Teo tidak berkata apa-apa lagi setelahnya, ia memilih tersenyum sebagai responnya.

"Sepertinya sudah waktunya aku menepati janji ku," Ucap William tiba-tiba yang mencuri perhatian mereka

William pun berdiri dari tempatnya sampai Ratu bertanya "Apa Anda berjanji sesuatu?"

"Ya, Ratu. Saya sudah berjanji kepada Teo, karena itu Saya permisi," Ucap William dan pergi keluar.

Dan kedua putri Blouse langsung menoleh kearah pengawal mereka yang dijanjikan sesuatu oleh Jenderal prajurit kerajaan Lumenia "Sa-Saya tidak tahu apapun!" Jawab Teo sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Tak lama kemudian, William kembali dengan seorang gadis dengan model pakaian yang beberapa hari terakhir ini tidak ia lihat dan tidak asing di matanya. Sebuah kaus dan kemeja untuk bagian atas dan bawahnya celana jeans yang ketat "Ah begitu," Ucapnya terdengar lega seraya berdiri dari tempatnya "Tiara sudah memberitahu Saya kalau Saya sendiri yang harus menjemputnya. Karina, apa kamu baik-baik saja?" Tanya Teo sambil tersenyum.

Karina hanya mengangguk pelan saat ditanya "Begitu, syukurlah," Ucap Teo lagi menanggapi jawabannya

*Tok! Tok!*

Suara ketukan pintu terdengar bersama dengan seorang pelayan muncul dari balik pintu "Maaf mengganggu, Ratu. Ada pesan dari menteri," Ucap pelayan itu.

"Begitu. Maaf, Cattalina, Celica sepertinya kita harus sudahi sekarang. Terima kasih sudah mau menerima undangan ku, ya," Ucap Ratu Elize sambil berdiri di ikuti Cattalina dan Celica.

"Tidak, Ratu. Kami lah yang seharusnya berterima kasih karena Ratu sudah mau mengundang kami ke istana," Ucap Cattalina.

Ratu tertawa kecil mendengarnya "Tolong jangan sungkan bila ingin berkunjung ya,"

"Dengan senang hati, Ratu." Balas Cattalina sambil membungkukkan sedikit tubuhnya di ikuti Celica yang melakukan hal yang sama.

"William, tolong antar mereka, ya," Perintah Ratu.

William langsung mematuhinya, ia membungkuk lalu meminta mereka untuk mengikutinya. Mereka pun keluar dari ruangan itu dan meninggalkan Ratu yang melambaikan tangannya kepada mereka. Sepanjang mereka berjalan, Teo terus melirik ke segala arah sampai William bertanya "Apa di tempatmu tidak ada istana seperti ini? Sampai membuat matamu tidak bisa diam begitu,"

"Eh? Ah, sebenarnya ada di beberapa negeri, tapi rasanya istana ini benar-benar membuat Saya kagum. Tunggu, bagaimana Anda tahu saya sedang melirik!?" Jawab Teo mengerti tempat apa yang William tanyakan itu dengan akhiran yang membuatnya terkejut.

"Ahahaha tidak perlu di pikirkan. Tapi kamu bilang di beberapa negeri, apa semua negeri tidak memiliki istana?"

Teo terdiam sesaat sebelum menjawabnya, ia memegang dagunya lalu berkata "Bagaimana ya, Sebenarnya beberapa ratus tahun yang lalu di tempat Saya, banyak negeri yang memiliki istana. Tapi itu sudah berlalu, sekarang sudah tidak lagi. Kebanyakan negeri di masa lalu yang memiliki istana menjadikannya museum atau tempat pariwisata,"

"Eh!? Sungguh? Kenapa begitu? Apakah ada kudeta?" .

"Ti-Tidak, bukan begitu," Pertanyaan itu sangat dalam untuk Teo sampai membuatnya gugup meskipun itu tidak benar-benar terjadi "Bagaimana ya, sebenarnya Saya tidak suka memberitahu tempat Saya," Teo sempat terdiam sesaat sampai William menolehkan kepalanya sedikit kebelakang "Baiklah, Ini hanya sebagai rasa terima kasih Saya karena di undang kemari oleh Ratu," Ucap Teo sambil tersenyum "Negeri saya sangat berbeda dengan disini, tidak ada istana, tidak ada sihir. Karena itu sejujurnya Saya terkejut saat ada petir yang menyambar bersama dengan orang yang mengarahkan tongkatnya," Ucap Teo dan mendapat lirikan tajam dari Celica

"Ah begitu, jadi di tempatmu sekarang sistem pemerintahannya berbeda dengan tempat ini, begitu?" Tanya William untuk memastikan.

William tiba-tiba tertawa setelah mendengar perkataan Teo, meskipun William terdengar menahan tawanya "Begitu ya, ternyata dunia itu luas. Aku benar-benar penasaran seperti apa dunia yang kau tinggali itu, Teo," Ucap William lalu menghembuskan nafas lega "Itu benar-benar kejutan," Tambahnya.

Sesaat mereka keluar dari istana, mereka bertemu dengan sebastian sang kepala pelayan dan juga seorang kesatria dengan zirah putih "Jenderal," Mereka membungkuk dengan telapak tangan kanan di dada kiri mereka "Nona Blouse, apakah kunjungannya sudah selesai?" Tanya Sebastian kepada Cattalina.

"Ah iya, terima kasih sudah mengantar kami kepada Ratu," Ucap Cattalina sambil tersenyum.

"Tidak, saya hanya menjalankan tugas saya," Balas sebastian dengan mata terpejam.

Melihat mereka bercakap-cakap, Teo menyadari seseorang terus menatapnya. Pria berzirah putih itu menatapnya tanpa mengedipkan matanya sama sekali "Uh …," Meskipun tatapannya biasa saja, tetapi itu membuatnya merasa risih. Teo memejamkan matanya lalu membungkuk sedikit untuk menunjukan rasa hormatnya, meski begitu kesatria berzirah putih malah mengerutkan keningnya sambil terus menatap Teo.

"Teo," Zack memanggilnya dan memberi isyarat kepadanya untuk mengikutinya "Nona Cattalina, Nona Celica, Kami akan menyiapkan kereta kudanya. Jenderal, Tuan-tuan, kami permisi," Ucap Zack lalu pergi di ikuti Teo dari belakang. Meskipun sudah menjauh, pria berzirah putih itu masih terus menatap Teo "Jangan menoleh kebelakang, Teo," Ucap Zack seolah tau apa yang akan Teo lakukan "Lelaki itu adalah pemimpin kesatria suci, Zee Blank," Lanjut Zack.

"Sungguh!?"

"Tentu saja! Meskipun tidak mengenalnya, kau harusnya bisa tahu dengan zirah putih itu! Lalu, sepertinya ucapanmu sebelumnya sudah terdengar olehnya? Haaah apa sih yang kau pikirkan sampai berkata seperti itu tentang kesatria suci? Mereka tidak mungkin melakukan itu, kan? Mereka sudah dipercaya oleh kerajaan, jadi tidak mungkin mereka melakukan itu!" Zack terdengar marah saat mengingat apa yang Teo katakan, ia bahkan sampai memijat kepalanya karena tidak habis pikir dengan Teo yang katakan.

"Ma-Maaf, Aku tidak bermaksud begitu. Karena terlintas begitu saja di kepalaku, jadinya seperti itu, hehehe," Ucap Teo sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.

"Kau ini, asal Kau tau saja, Kesatria suci itu punya kemampuan yang luar biasa, bahkan hampir setara dengan Jenderal. Mereka sangat setia dengan kerajaan, jangan berbicara seperti itu tentang mereka, Kau mengerti? Dan juga…" Zack terus menasehatinya untuk berhati-hati dengan ucapan Teo itu sampai mereka tiba di kereta kuda mereka "Apa kau mengerti?" Tanyanya yang sepertinya sudah berhenti menasehati Teo dan Teo hanya mengangguk pelan sambil memejamkan matanya "Baguslah kalau begitu," Saat hendak naik, Zack terdiam sambil memegang kuda disampingnya "Teo, Aku masih tidak percaya kalau Kau bukan berasal dari sini. Meskipun Aku sudah melihat senjata anehmu itu, lalu Ratu, Jenderal dan Nona Cattalina percaya kalau Kau berasal dari dunia berbeda. A-Aku bukan berarti tidak percaya sepenuhnya, hanya saja … Terdengar seperti omong kosong," Ucap Zack menanggapi apa yang ia dengar tentang Teo.

Ia mendekati Zack dan berkata "Begitulah, Aku juga setuju denganmu. Terdampar di dunia lain, seperti omong kosong saja kan? Sihir, militer yang masih menggunakan pedang, istana, naga, semuanya begitu sulit kupercaya saat Aku melihatnya. Dunia yang begitu berebeda dengan tanah kelahiran ku, meskipun omong kosong tetapi itulah kenyataanya," Ucap Teo lalu berjalan ke sisi satunya lalu menaiki kereta kuda itu "Ayolah, Tuan kita sudah menunggu,"

Zack terdiam mendengar ucapannya, melihat seseorang yang datang dari dunia lain, benar-benar sulit dipercaya untuknya "Kau benar," Meski begitu, Apa yang dikatakan Teo benar, ia menarik nafas sesaat lalu menaiki kereta kuda itu dan membawanya ke depan istana bersama dengan orang yang berasal dari dunia yang berbeda dengannya

To be continue


Load failed, please RETRY

禮物

禮品 -- 收到的禮物

    每周推薦票狀態

    Rank -- 推薦票 榜單
    Stone -- 推薦票

    批量訂閱

    目錄

    顯示選項

    背景

    EoMt的

    大小

    章評

    寫檢討 閱讀狀態: C24
    無法發佈。請再試一次
    • 寫作品質
    • 更新的穩定性
    • 故事發展
    • 人物形象設計
    • 世界背景

    總分 0.0

    評論發佈成功! 閱讀更多評論
    用推薦票投票
    Rank NO.-- 推薦票榜
    Stone -- 推薦票
    舉報不當內容
    錯誤提示

    舉報暴力內容

    段落註釋

    登錄