Setelah cukup beristirahat mereka melanjutkan lagi perjalanan, kali ini tidak ada lagi serangga yang menyerang tapi sepertinya jalur yang dilewati semakin sulit.
Lorong goa semakin menanjak, bahkan mereka harus merayap ke dinding goa supaya bisa melewatinya. Meskipun banyak batu untuk pijakan dan berpegangan, tapi mereka harus mengerahkan tenaganya untuk biasa sampai ke atas.
Kirana dan Kalima memang memiliki ilmu meringankan tubuh, tapi di jalur itu keilmuan mereka tidak bisa di gunakan. Terlalu berbahaya karena banyak bebatuan tajam yang menghalangi.
Sedangkan Sundari tidak bisa menghilang karena belum tau apakah di ujung lorong yang menanjak itu ada tempat aman atau tidak untuk ia berpijak.
Setelah menaiki lorong yang begitu tinggi akhirnya mereka sampai di pintu goa selanjutnya, mereka benar-benar buta arah dan waktu, pasrah dan terus mengikuti pintu-pintu goa yang ada.