Tok tok
"Si…"belum selesai bicara pintunya sudah dibuka dulu.
"Loe bro."Panji terkejut melihat Reihan sudah masuk ke kantornya. Dia kira bukan Reihan melainkan karyawan kantornya. Mungkin kalau itu bukan Reihan melainkan karyawannya pasti dia akan marah karena bertamu ke ruangannya tidak sopan. Tapi karena itu sahabatnya sendiri jadi dia langsung meredam emosinya.
"Ya bro. Loe kaget ya. Maaf…maaf."ucap Reihan sambil menutup pintu dan berjalan menghampiri Panji.
"Loe kenapa kesini. Nggak kerja apa loe?"Panji melirik jam tangannya menunjukkan pukul 14.00.
"Aku kesini mau bicara sama kamu. Penting ini."Reihan langsung duduk didepan Panji sebekum dipersilahkan. Reihan sudah biasa begitu saat berkunjung di kantor Panji.
"Mau ngomong apa?"Panji menutup laptopnya dan mulai fokus kearah Reihan yang terlihat ingin berbicara serius.