Siang ini Arini terlihat sibuk sekali mengikuti Arkana berjalan. Tangannya terus menuntun Arkana untuk mondar mandir kesana kemari. Semakin kesini Arkana sudah bisa sedikit berjalan sendirian. Tapi Arini belum bisa melepaskan anaknya sendirian untuk jalan. Takutnya nanti malah jatuh. Tapi dia sendiri juga sudah merasa lelah menuntun anaknya terus.
"Nak mamah capek. Istirahat dulu ya."kata Arini yang tangannya masih digenggam Arkana dengan erat sekali.
Dret dret
Tiba-tiba handpone Arini berbunyi. Arini langsung menyuruh anaknya duduk dulu. Dia menduga kalau suaminya sedang meneleponnya sekarang. Selama ini hanya ayahnya dan Panji saja yang menghubungi nomornya. Tapi karena handpone ayahnya sudah tidak aktif lagi jadi sudah bisa dipastikan kalau yang menghubungi sekarang adalah Panji.