"Win ... Erwin!"
Suara itu perlahan mulai terdengar dengan jelas. Suara berat dari seorang pria yang terlihat sangat khawatir. Di sampingnya seorang wanita juga tengah menatapnya dengan tatapan resah. Perlahan ia mulai mengumpulkan kesadarannya. Menelisik seluruh ruangan dengan teliti. Ya, saat ini Erwin sedang terbaring di kamarnya.
"Erwin, apa kamu baik-baik saja?" tanya Rio.
"Aku mengingat masa laluku," ujarnya. Rio dan Meghan hanya bisa saling tatap. Tidak mengerti dengan ucapan Erwin yang tiba-tiba bicara seperti itu.
"Apa maksudmu?" tanya pria yang kini duduk di pinggiran kasur.
"Aku masih tidak yakin kenapa rumah itu bisa terkena kutukan, tapi aku percaya jika semua ini ada hubungannya dengan kisah masa laluku. Selama aku hidup, aku tidak pernah ingat dengan masa kecilku. Dan sekarang, aku harus mencari tahu soal itu ... dengan begini, kita bongkar soal kutukan rumah itu."