下載應用程式
65.95% System : Perkembangan Sekolah Terbaik / Chapter 31: Chapter 31: Hari Guru

章節 31: Chapter 31: Hari Guru

Waktu berlalu dengan cepat, seperti seekor kuda putih yang melewati hutan, dan datangnya tanggal 25 November dalam sekejap mata.

Hari ini adalah hari yang sangat istimewa untuk semua guru — Hari Guru, tetapi Handi sama sekali lupa dan tidak menyadari bahwa hari ini adalah hari guru seperti dirinya dan Pak Rusli.

"Guru Han! Pak Rusli! Buka pintunya!"

Di pagi hari, Handi dan Pak Rusli masih tidur di tempat tidur, dan mereka tiba-tiba terbangun oleh panggilan di luar pintu.

Dengan mata mengantuk, Handi melirik jam yang menampilkan jam 4 pagi.

"Kelompok siswa ini benar-benar sangat bersemangat. Mengapa mereka datang ke sekolah jam-jam segini." Handi sedikit tidak mau melangkah dari tempat tidurnya namun terpaksa lalu memakai pakaiannya dan berjalan keluar rumah. Pada saat ini, Pak Rusli juga berpakaian dan berjalan keluar.

Handi dan Pak Rusli membuka kain sekolah dan melihat Nurul berdiri sendirian di luar pintu. Nurul memeluk tasnya dengan erat-erat di lengannya. Ada debu di celana dan pakaiannya, yang sepertinya dia telah terjatuh.

"Ada apa Nurul, kenapa kamu datang sepagi ini?" Kata Handi sambil mengusap sudut matanya.

"Guru Han, Pak Rusli, Selamat Hari Guru!" Nurul dengan hati-hati membuka tas di tangannya, dan kemudian mengeluarkan kotak makan siang militer model lama yang catnya telah luntur dan penyok.

"apa ini?"

Handi mengambil kotak makan itu dan kotak makan itu terasa masih hangat, beberapa noda minyak menetes di luar kotak makan, dan ada aroma yang menarik di celah-celahnya. Dia membukanya dan melihat bau daging yang mengepul memenuhi wajahnya Ini adalah kotak makan siang yang penuh dengan daging.

Handi menelan air liur saat dia melihat sekotak daging ini.

"Guru ini daging ayam!" Nurul berkata dengan gembira, "Untuk kamu dan Pak Rusli!"

"Nurul, apakah kamu terjatuh?" tanya Pak Rusli dengan mata tajam, tidak memperhatikan kotak makan daging ayam yang harum, tetapi melihat bekas luka do tubuh Nurul.

"Tidak apa-apa, Pak Rusli, ini tidak menyakitkan, tadi aku berjalan sedikit terburu-buru." Nurul berkata sambil tersenyum.

"Sini perlihatkan lukanya pada aku." Pak Rusli berjongkok untuk mengambil celana panjang Nurul.

"Tidak apa-apa, Pak Rusli!" Nurul mundur selangkah.

Tetapi Pak Rusli masih menggulung kaki celana Nurul, dan lutut Nurul terlihat luka dengan darah merah.

Handi segera menyimpan daging ayam lalu berjongkok dan bertanya prihatin: "Apakah sakit?"

"Tidak apa-apa, Guru, tidak sakit. normal bagi orang di pegunungan kita untuk mempunyai luka seperti ini," Nurul berkata dengan tegas.

Keduanya membawa Nurul ke dalam rumah, dan kemudian membersihkan luka Nurul dengan handuk yang dicelupkan ke dalam air hangat, dan kemudian Pak Rusli mengeluarkan sedikit salep dan mengoleskannya pada luka Nurul.

"Bertahan, itu akan menyakitkan." Pak Rusli mengambil sedikit salep dengan tongkat kertas dan menaruhnya di kaki Nurul.

"Iya."

Nurul mengangguk dengan patuh, ketika salep menyentuh kakinya, kakinya tampak gemetar, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa.

"Rumahmu sangat jauh dari sekolah. Apakah kamu bangun pagi-pagi untuk memberiku dan Guru Hab semangkuk daging ayam?" Pak Rusli bertanya menatap Nurul dengan sedih.

"Ya." Nurul mengangguk.

Baru kemudian Handi menyadari bahwa rumah Nurul akan memakan waktu satu jam berjalan kaki untuk sampai ke sekolah, dan Nurul harus bangun pada jam tiga untuk mengantarkan semangkuk daging ayam ini, dan semangkuk daging ayam ini masih hangat jadi dia harus bangun lebih awal untuk bersiap-siap.

Handi mengulurkan tangannya dan membelai rambut Nurul yang basah kuyup, dan bertanya, "Mengapa kamu bangun pagi-pagi sekali dan terburu-buru? Kamu datang ke sekolah pada waktu normal. Lebih baik berjalan perlahan di jalan. "

Nurul memandang Handi dan Pak Rusli dan berkata, "Guru Han dan Pak Rusli, berjanjilah padaku semangkuk daging ini akan dimakan oleh kalian berdua, oke, dan tidak membaginya dengan orang lain?"

Handi dan Pak Rusli saling memandang tanpa berbicara.

Nurul menunduk dan melanjutkan: "Aku bangun pagi karena takut bertemu teman sekelas yang lain. Jika semangkuk daging ini diketahui oleh mereka, kalian berdua pasti akan berbagi dengan mereka, dan tidak ada banyak daging. Jika kalian berbagi dengan mereka, kalian berdua pasti tidak akan makan banyak. Jadi aku bangun lebih awal dan berjalan lebih cepat di jalan, hanya untuk memberikan semangkuk daging ayam ini kepada dua guru sebelum siswa lainnya datang. "

Handi memandang Nurul di depannya, dengan perasaan campur aduk di dalam hatinya, pikirannya tampak agak egois, tapi sangat sederhana.

Nurul memandang Handi dan Pak Rusli dengan mata memelas: "Guru, bisakah kamu berjanji padaku? Kalian berdua diam-diam makan semangkuk daging ini sendiri, jangan membaginya dengan siswa lain."

Pak Rusli tidak berbicara, tetapi hanya menatap Handi. Handi tersenyum dan memegang mangkuk daging ayam ini dengan erat-erat di tangannya: "Oke, Pak Rusli dan aku akan diam-diam memakannya dan tidak akan berbagi dengan mereka!"

Setelah mendengar jawaban tegas Handi, Nurul tersenyum bahagia, senyumnya murni dan cerah, seperti pelangi di langit yang terbit setelah hujan.

Handi bertanya dengan hati-hati, "Apakah ibumu tahu tentang semangkuk daging ini?"

Nurul tersenyum dan berkata: "Dia tahu, dia setuju untuk membiarkan aku mengirimkannya. Dia bangun pagi dan membuatkannya untuk kamu dan Pak Rusli. Dia takut akan menjadi dingin setelah memasak jika memasaknya malam jadi dia memasak pagi ini. Daging ayam ini tidak akan terasa enak jika dingin."

Handi berkata, "Lalu bagaimana kabar ibumu sekarang? Apakah lukanya sudah pulih?"

"Sudah baikan kok guru."

Dengan mengatakan itu, Nurul berdiri dan membungkuk dalam-dalam kepada Lin Ping: "Terima kasih, Guru Han. Setelah hari itu, Ibu tidak hanya setuju untuk membiarkan aku melanjutkan sekolah, tetapi juga memperlakukan aku dengan lebih baik sekarang. Ibu tidak memperlakukan aku dengan buruk lagi belakangan ini.. "

"Sama-sama, dia adalah ibumu, dia harus baik padamu, dan kamu harus ingat untuk membalas budi kepada ibumu dengan baik di masa depan." Handi berkata sambil tersenyum.

"Ya, aku akan berjuang membalas budi kepada ibuku dengan baik, dan aku juga akan membalas kebaikan kamu dan Pak Rusli di masa depan!" Nurul sekali lagi membungkuk dalam-dalam kepada Handi dan Pak Rusli.

Pak Rusli tersenyum penuh kasih dan memandang Nurul seperti seorang ayah: "Hei, jangan membalas budi kepada saya. Ketika kamu akan membalas budi kepada saya dimasa depan, mungkin saya yang sudah tua ini sudah berada di dalam tanah."

"Tidak apa-apa, biarkan Nurul datang ke kuburanmu beberapa kali nnti." Handi berkata dengan bercanda.

"Mahasiswa, apa yang membuatmu berkata seperti itu ..." Pak Rusli berkata sambil tersenyum, "Bisakah kamu bisa mengucapkan kata-kata manusia?"

Nurul memperhatikan Handi dan Pak Rusli saling menggoda dan kemudian tertawa kemudian berkata, "Guru Han, Pak Rusli, cepat makan daging ayam yang dibuat oleh ibuku."

"Baik!"

Handi membuka tutup kotak, memejamkan mata dan menarik napas dalam-dalam dari aroma yang keluar, "krrruuuk" di perutnya terdengar, dan air liur tersangkut di antara giginya.

"Cepat Pak Rusli, kamu mengambilnya terlebih dahulu!" Handi meletakkan kotak makan siang itu di depan Pak Rusli.

"Tunggu, aku akan ambilkan sepasang sendok!" Kata Pak Rusli.

"Sendok apa, ayo pake tangan saja!" Kata Handi.

"Kamu mahasiswa, yasudah aku mengikuti!" Meskipun dia sangat tidak menyukai saran Handi, Pak Rusli mengambil sepotong daging ayam dengan tangannya lalu memasukkannya ke dalam mulutnya dan mengunyahnya.

"Bagaimana Pak Rusli?."

"Yah! Harum, enak, kamu harus memakannya juga! Apa yang bisa kamu rasakan dengan hanya melihatku makan?"

Handi juga mengambil potongan daging ayam yang paling gemuk dan memasukkannya ke dalam mulutnya, minyak dan aromanya langsung menyembur ke dalam mulutnya.

Handi menelan sepotong daging ayam ke dalam perutnya, lalu menyedot minyak dari jari-jarinya, dan tidak dapat menahan diri untuk tidak berseru, "Ini sangat enak!"


Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C31
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄