"Tapi tak masalah, Hamzah. Semuanya sudah menjadi tulisan takdir. Mungkin umurnya sudah sampai sana. Tak ada yang perlu dilakukan lagi selain mendoakan yang terbaik untuknya."
"Benar, Rein." ucap Hamzah, "coba ikhlaskan Alif perlahan. Kita harus melakukannya agar Alif tenang juga di sana."
Aku mengangguk. "Terima kasih sudah memahami."
"Kita harus sama-sama memahami dan saling menguatkan." ujar Hamzah dengan mantap, "kita harus menjalankan apa yang Alif minta di saat-saat terakhirnya kala itu. Mau tak mau, karena suatu saat nanti kita pasti akan terbiasa juga."
"Iya." Aku memberi senyum kepadanya.
"Terima kasih juga atas semua senyuman yang dengan tulus kamu berikan padaku, Reine." ucap Hamzah tiba-tiba, "aku sangat menghargai itu semua."
Aku terdiam.
Terima kasih atas cinta dan kesetiaan yang telah teman-teman beri untuk ikut menjalani romansa kehidupan Alif, Reine dan Hamzah ini. Terima kasih pula bagi teman yang telah memberi penghargaan lebih kepada saya melalui cerita ini. Semoga teman-teman semua selalu dalam lindungan dan kasih sayang Allah SWT.