Malam itu, Seruni sedang duduk di tepi pantai diterpa lembut angin sepoi-sepoi, segala lelahnya terbawa ke tengah lautan. Angin telah benar-benar paham
bagaimana melepaskan penat setelah
ombak juga begitu mengerti
tentang perasaan yang mungkin ada di hati. Seruni bersyukur atas keindahan yang benar-benar sedang dirasakannya. Duduk di pantai pesisir Pangandaran sambil menyaksikan rembulan emas ditemani pria yang dikasihinya, Jayendra.
Mereka duduk berdua saling merapatkan tubuhnya masing-masing. Jayendra menggenggam tangan lembut seruni dengan sesekali jemarinya mengelus-elus punggung telapak tangan kekasihnya itu. Mereka menyaksikan cahaya rembulan keemasan di angkasa selatan. Riak buih-buih ombak yang menggulung pasir putih seolah saling bergantian bersorak merayakan kehangatan suasana. Terkadang mereka saling tatap dan tersenyum.