Warning: Violence, abusive
•••
Matahari sudah meninggi. Sinarnya masuk melalui jendela dan suara desau ombak membangunkanku dengan lembut. Tubuhku masih terasa sangat sakit dan lelah. Tetapi kesadaran diriku tidak akan membiarkan untuk tidur lebih lama. Aku harus kuliah.
Perlahan mataku terbuka. Plafon berwarna keabuan di kamar ini menyambutku. Perlahan aku menoleh ke samping dan sisi itu sudah kosong. Joshua sudah bangun lebih dulu.
Sekarang giliranku bangun. Kuharap sikapnya kemarin hanya karena dia kelelahan atau stres karena penculikanku. Semuanya sudah baik-baik saja sekarang, itu juga yang kuharapkan terjadi pada perasaannya.
Namun sepertinya mimpi buruk belum berakhir untukku.
Begitu mencoba bangkit, pergerakanku terkekang. Aku menoleh dan menemukan sebuah borgol memenjarakan pergelangan tanganku yang sudah dilapisi kain. Dari tanganku itu, sebuah rantai menyambung kepada collar yang mengikat leherku.