biarkan mata memberikan tatapannya, memberikan arti yang seharusnya keluar dari kedua bibir ini yang terkatup rapat.
***
"padahal gue pengen jambak tu nenek lampir" balas monik kesal sambil mengepalkan tangannya seolah siap menonjok siapun yang ada disana.
"..." anggukan setuju para gadis yang disana seolah sangat mengerikan bagi para siswa mosh wanted IHS itu.
"mengerikan" batin mereka menatap ngeri ekspresi para gadis yang semula sangat anggun itu.
" apa" tanya Bella menyadari tatapan aneh para lelaki disana.
" gak ada" balas mereka serempak sambil nyengir gak jelas.
" ayo kembali kekelas, bukannya kita nanti harus kerumah Alex sebaiknya kita siap siap sekarang. " ucap Reno sambil menarik kekasihnya bangun dari posisi duduknya. yang kemudian diikuti oleh semua teman temannya.
***
Tiga mobil mewah yang bertarif tinggi itu melesat pelan memasuki kediaman Willshon, beberapa pengawal yang berjaga disana menunduk memberi hormat kepada para sahabat tuan mereka itu.
"Jack " panggil Dion kepada salah satu orang kepercayaan Alex yang di kenalnya.
" tuan muda Ada di dalam tuan" balas Jack sopan seolah sudah tahu apa yang akan ditanyakan sahabat tuannya itu.
" ok Bro" balas Dion sambil memukul pelan bahu Jack sebelum beranjak pergi sari sana diikuti oleh para gadis dan pria mosh wanted ISH tersebut. memasuki kediaman mewah bergaya eropa milik keluarga Willshon.
***
Tinggalkan kegiatan pencaharian para mosh wanted IHS. di sudut lain di ruangan dapur yang sangat elegan di kediaman willshon, seorang gadis terduduk bosan di meja makan yang sangat besar itu. sambil memasang wajah bosannya.
"kak ..." rengek Lexsa,, yang merasa sudah bosan duduk di atas benda mati itu menunggu seorang Pria selesai dengan kegiatan memasaknya.
"sabar dong Princess" balas Alex masih berkutat dengan spatula ditangannya.
"kenapa gak minta maid saja sih kak" rengek Lexsa lagi, semakin menekuk kesal wajahnya.
"yang jadi koki lagi pulang kampung sayang" tambah Alex lagi sambil menyajikan nasi goreng buatannya ke atas piring.
"memangnya pelayan disini hanya satu orang, memangnya yang jadi juru masak cuma satu orang" ucap Lexsa kesal dengan balasan kakaknya.
"makanya kamu belajar masak dong Princess" balas Alex memancing kekesalan Lexsa.
"masa cewek gak bisa masak" lanjutnya lagi. sambil menyendok nasi goreng yang sedari tadi mengundang untuk di makan.
"KAKAAAKKK" kesal Lexsa dengan ejekan kakaknya.
Padahal dia juga haanya bisa masak nasi goreng. Tapi sombongnya sudah seperti koky handal saja
"iya iya maaf" balas Alex sambil terkekeh kecil kemudian mengusab pelan rambut gadis disampingnya.
"wah wah enak ni" ucab Reno menarik perhatian Lexsa dan Alex dari acara makan siang mereka.
"ngapain lo pada kemari" balas Alex seolah merasa terganggu.
"wah lo tega Lex sama kami yang sudah mau jenguk lo disini" rengek Xarly mencoba memasang wajah imutnya yang ternyata malah nampak sangat menggelikan.
"sumpah geli gue lihat lo" balas Alex sambil kembali memakan nasi goreng buatannya.
"kalian sangat mengganggu" balas Lexsa yang sedari tadi bersikap cuek dengan kehadiran teman-temannya dan kakaknya.
"Ah lo sama aja kaya Ice boy di samping lo sa" balas Feby sarkastik.
Alex yang merasa disindir hanya mengangkat bahu masa Bodo dengan tingkah teman-temannya yang memang rada-rada aneh itu.
"apa kalian tidak menawarkan kami makan, kalian sungguh bukan tuan rumah yang baik" sindir Dion sambil mengambil buah Apel yang bertengger manis di dalam keranjang buah yang memang ada di atas meja makan.
"untuk apa gue tawarin , kalau kalian bisa ambil sendiri" balas Alex cuek.
bosan dengan ocehan teman- temannya yang tidak tahu malu itu, Alex hanya menutup telinga bosan, sambil menyendokkan nasi terakhir di dalam piringnya.
***
"gue gak tahu kalau lo nekat banget dekatin adiknya Alex" ucap Devon disela sela mendribel bola orange itu.
mereka yang sekarang berada di halaman belakang kediaman Corner. menghabiskan siang mereka dengan bermain basket tentunya tanpa tim yang biasanya selalu menemani latihan mereka.
"hn, tentu saja gue sungguh sungguh " balas Al sambil melemparkan bola arange itu di udara sampai akhirnya masuk kedalam keranjangnya.
"gila!! lo nekat banget, untung saja kakak nya gak ngehajar lo waktu itu" balas Devon sambil merebut bola dari tangan Al.
"gue bisa atasi dia" balas Al perdaya diri.
"ya.. setelah dia buat lo sekarat" balas Devon mencibir.
bukan dia meremehkan sahabatnya yang satu ini dalam hal berkelahi, tapi bukan juga tidak tahu siapa itu Alex Wilhon, dia tidak akan melepaskan siapa pun yang berani bermain-main dengan adiknya, sikap possesifnya itu bukan sekedar isapan jempol belaka. siapapun yang pernah menghadapinya pasti tahu melawan adalah pilihan yang salah.
***
percikan air menghiasi siang mereka, beberapa dari mereka yang sedang asik berenang kesana kemari di dalam kolam renang besar itu menimbulkan gelombang-gelombang yang cukub besar karena ulah mereka.
"aaa segernya" ucap Daniel masih dengan aktifitas berenangnya yang seperti setahun tidak kena air itu.
beberapa pelayan yang mondar mandir kesana kemari mengambil kebutuhan tuannya, terlihat begitu sibuk, dengan tangan dipenuhi nampan ataupun beberapa alat olahraga yang khusus mereka bawa karena permintaan teman ataupun tuan muda mereka sendiri.
"apa mereka akan membiarkan kita lumutan disini" protes Dion yang sepertinya sudah bosan dengan para gadis yang sangat pandai memamfaatkan waktu itu sehingga membuat mereka menunggu lama di kolam renang.
"palingan mereka lagi asik memilih pakaian renang mereka" timpal Xarly dari dalam kolam renang.
"apa susahnya memilih bikini mana yang akan mereka gunakan, bukannya bikini itu tetap akan terlihat sexy di tubuh mereka" balas Reno dengan seringai mesumnya.
"hilangkan senyum menjijikkan mu itu, gue tahu apa yang ada di otak mesum lo" balas Alex tajam.
Reno menatap kesal tak terima dengan tuduhan teman nya itu.
"hah.. apa lo penyuka sesama jenis, sampai gak tertarik melihat gadis sexy" balas Reno seolah lupa dengan Bella yang pasti akan mengamuk kalau mendengar pernyataannya itu.
mendengar hal itu mereka terkikik geli sedangkan Alex menatap tajam sahabatnya yang tiba-tiba menjadi bodoh itu.
"apa yang sedang kalian bicarakan" ucap suara itu mengintimidasi
seolah tertarik kealam sadarnya mereka langsung melihat siapa yang mengusik mereka barusan.
"apa kami melewatkan sesuatu" tanya Bella dengan ekspresi penasaaran.
Bella, Feby, Monic, Salsa dan Alexsa berdiri anggun di depan mereka, dengan tubuh yang masih berbalut jubah mandi menyembunyikan apa yang ada di dalam sana yang membuat para pria menatap penasaran kearah mereka.
"ada apa dengan tatapan kalian itu" tanya Lexsa sambil berjalan kearah kakaknya yang juga menatapnya seolah siap memakannya saat itu juga.
aneh
"apa kalian berniat memancing kami" ucap Alex berbisik ditelinga Lexsa yang duduk disampingnya sambil menggunakan sunblok di tubuhnya.
"maksudnya" tanya Lexsa tak mengerti dengan apa yang di ucapkan kakaknya itu.
"tidak, lupakan" balas Alex cepat menyingkirkan semua pemikiran aneh yang merambat ke otaknya saat melihat adiknya dalam balutan jubah mandi biru muda yang terlihat sangat pas ditubuh sintalnya.
"apa kalian tidak ikut berenang dengan kami " teriak Dion dari ujung kolam renang seolah menantang para gadis menanggalkan jubah mereka.
"tentu saja " balas Bella semangat sambil melepas tali yang menahan jubahnya agar tidak terbuka.
"no" tegas Reno, seolah melarang kekasihnya memperlihatkan tubuh indahnya didepan kawan kawannya.
" ada apa" tanya Lexsa aneh.
sedangkan Dion yang mengerti apa yg sedang dipikirkan sahabatnya itu hanya terkikik geli sekaligus penasaran dengan pemandangan indah dibalik jubah para gadis.
"tidak maksud ku" balas Reno gelagapan, bingung dengan apa yang harus di ucapkan pada kekasihnya.
" kakak lama ah" balas Bella kesal menunggu apa yang akan diucapkan kekasihnya itu.
tak menunggu lama dengan cepat dia menanggalkan jubah mandi yang sedari tadi menghalangi arah pandang para pria disana.
satu detik
dua detik.
Reno melongo tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
sexy, dan manis. gadis di depannya ini dalam balutan celana pendek yang hanya satu jengkal dibawah pinggangnya, dipadukan dengan tentop dengan warna senada.
*yang dalam imajinasi mereka*
sexy, tapi sangat jauh dari apa yang dipikirkannya tadi, pikiran gadis sexy dalam balutan bikini nan sexy segera buyar di otaknya, seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Reno masih melongo seperti orang bodoh.
"apa kalian pikir kami akan memakai bikini seperti dalam otak mesum kalian" ucap Monic seolah tahu apa yang dipikirkan para lelaki di depan mereka ini.
Dion mendesah kecewa seolah tak rela menghilangkan imajinasi tentang gadis sexy berbikini dalam pikirannya, Xarly hanya mendengus kesal ternyata sangat jauh dari apa yang mereka pikirkan, sedangkan Daniel menatap tak rela dengan apa yg dilihatnya.
walaupun sekarang gadis-gadis di depan mereka ini tetap menampilkan kesan sexy walaupun bukan dalam balutan bikini
yang super sexy seperti yang mereka hayalkan.
" apa kakak juga berpikir seperti mereka" ucap Lexsa menatap curiga kearah kakaknya.
" tentu saja tidak" ucap Alex membela diri.
" oo benarkah" tanya Lexsa menatap tajam dengan mata kelamnya.
" tentu saja" balas Alex tegas namun terkesan cuek.
" ayo berenang" ajak Alex menarik Lexsa yang belum melepas jubahnya itu mendekat kearah kolam.
" kakak saja dulu. aku belum selesai memakai sunblok ku" Balas Lexsa sambil kembali ke tempat duduknya dipingir kolam.
Alex mengangguk mengiyakan dengan ucapan adiknya, tak menunghu lama dia langsung menceburkan tubuh setengah telanjangnya ke dalam kolam.
Alex prov:
aku mengiyakan apa yang dia katakan, karena memang iya dia belum menyelaikan aktifitas mengoleskan sunbloknya itu,. aku terus berenang selayaknya seorang perenang profesional.
bukan sombong tapi memang aku bisa berenang dengan beberapa gaya, tentu aku mempelajarinya untuk berolahraga bukan.
aku menunggu dia ikut berenang bersama kami, apa sebegitu betahnya dia mengoleska sunblok itu ke tubuhnya. dia lama sekali.
satu menit
lima menit
akhirnya dia melepaskan jubah mandinya itu, aku terkesima, dia sangat sexy, dia sangat indah. dalam balutan tentop biru dongker yang menampakkan punggung indahnya di padukan dengan celana yang hanya sepanjang satu jengkal dibawah pinggangnya. sangat sexy.
"she look so sexy Lex" ucap Daniel yang sudah berada di sampingku.
sejak kapan
"berhenti menatapnya seperti itu, kalau lo masih sayang dengan mata lon" ucap ku tajam seolah siap menerkam lelaki didepanku ini yang sudah berani menatap adik ku dengan tatapan laparnya itu, sangat menjijikkan.
ku rasakan darah ku mendesir cepat seolah memberontak ingin memenuhi otakku dengan cairan merah pekat. tatapan ku masih terfokus padanya, dia sangat sexy hari ini, tapi setidaknya aku masih bisa bernafas lega dia tidak memakai bikini super sexynya seperti dalam pikiran kami.
kurasakan air terpercik ke wajahku, segera kupalingkan wajah ku menghadap si pelaku, jangan bilang itu Daniel, karena kalau memang iya aku pasti akan membunuhnya sekarang juga, karena berani mengganggu ku.
"Lexsa" aku menatap nya tak percaya, sejak kapan dia masuk kedalam kolam. ku edarkan pandanganku kesekelilingku, ternyata daniel sedang bercengkrama dengan Feby di tengah kolam.
hari ini dia selamat, karena ternyata bukan dia yang menyiram air kemuka ku tadi.
"kenapa kakak melamun, masih ingat mantan yang harus putus secara paksa kemarin ya kak" ucap nya dengan tatapan jahilnya. berniat mau menggodaku eh.
"sejak kapan aku akan mengingat mantan sayang" ucap ku mematahkan argumennya.
dia mendekat kearahku, kurasakan jantungku mulai berdetak tak normal. hembusan nafas hangatnya terasa di daguku dan menjalar kesekitar telinga ku'
" makanya cari cewek yang bener dong kak" ucanya lagi, aku hanya tersenyum miring membalas ucapannya.
entah apa yang mendorongku, saat ku lihat dia membalikkan badannya, segera ku raih pinggangnya, sehingga dada polosku bersentuhan dengan punggungnya yang terespor.
" kakak ngapain sih" tanya nya seolah merajuk " aku ingin berenang tahu" lanjutnya lagi sambil mengerucutkan bibbir ranumnya itu
entah sejak kapan dia terlihat begitu menggoda, bibir ranumnya, tubuh sintalnya, di tambah dada nya yang sangat indah itu. aku pasti akan membunuh siapa saja yang berani menatap lapar kearah nya lagi.
"apa kamu tahu, punggung mu terekspos Princes" ucap ku berbisik di belakangnya.
kulihat lagi kearah teman-teman ku, sepertinya mereka sedang asik bermestraan dengan pasangan mereka, sehingga tak melihat posisi kami yang sangat intim sekarang.
" tapi kan hanya kakak yang melihatnya" ucapnya manja. aku senang mendengar ucapannya,,
" jangan sampai orang lain melihatnya Princess, atau kakak akan membunuh siapa saja yang menatapmu lapar'"ancam ku sungguh-sungguh.
"hanya kakak" balas nya lagi. aku memeluknya semakin erat, kudaratkan ciuman ringan dibahunya menghirup wangi manis chery yang menjadi khasnya. dia mengusap lengan kokohku yang memeluk erat tubuhnya. aku senang dia tidak menolakku.
aku suka wangi itu. membuatku tenang dan damai, dia hanya milikku. entah sejak kapan tapi sepertinya ada sesuatu yang berputar putar di perutku saat aku bersamanya.
apa mungkin aku mencintainya. apa mungkin, perasan semacam itu benar benar ada.
pantaskah aku menghancurkan hubungan kami hanya karena perasaan terlarang berlandaskan cinta.
aku akan mencari tahu, perasaan apa ini sebenarnya.. ??
LEXSA PROV:
ku rasakan kak Alex memeluk pingganggku, aku mencoba melepasnya, karena aku ingin berenang.
kakak ngapain sih" tanya ku merajuk " aku ingin berenang tahu" lanjutku lagi sambil mengerucutkan bibirku kesal
ku lihat dia menatapku tajam dari samping. ada apa dengannya, apa dia kesal karena aku mencoba melepas pelukannya.
"apa kamu tahu, punggung mu terespor Princes" ucap nya berbisik di pundakku, ku rasakan nafas hangatnya menggelitik pundakku yang terekspos.
apa dia kesal dengan apa yang aku pakai, biasanya dia tidak akan mengomentari hal sekecil ini.
" tapi kan hanya kakak yang melihatnya" ucapku manja. ooo ayolah aku ingin berenang sekarang.
ku putar kepalaku untuk melihat wajahnya, dia menatapku lembut, sebuah senyum kepuasan terukir di bibir merahnya, apa dia senang mendengar penuturanku. baguslah kalau dia tidak kesal lagi, itu artinya aku bisa berenang sekarang.
" jangan sampai orang lain melihatnya Princess, atau kakak akan membunuh siapa saja yang menatapmu lapar'"ancamnya, aku bergidik ngeri, karena ku tahu dia tak pernah main-main dengan ancamannya itu.
tapi disisi lain aku senang, aku senang dia menomer satukan ku, bukan cewek lain, hanya aku yang menduduki posisi pertama dihatinya bukan. aku pantas mendapatkan semua perhatiannya bukan?.
"hanya kakak" entah apa yang aku pikirkan, seolah terbuai dengan perlakuan lembutnya, kata kata itu lolos begitu saja dari
bibirku. dia semakin memeluknya erat, kurasakan bibirnya mencium pundakku lembut, hidungnya seolah mengelitik kulitku yang tidak ditutupi kain itu, kurasakan dia seolah menghirup wangiku rakus. ada apa dengan nya, dia bertingkah aneh belakangan ini. . aku mengusap lengan kokohnya yang memeluk erat tubuhku. aku senang dia memperlakukanku seperti ini aku tidak masalah dengan hubungan kami yang begitu dekat. tapi ada sesuatu yang menganjal dihatiku seolah ada sesuatu yang salah di antara kami. tapi apa.
seolah menjadi subuah teka teki untuk ku. ada apa sebenarnya.
"tetaplah seperti ini" ucapnya saat aku ingin melepas pelukannya.
"manis" ucap nya kembali menyesap wangi chery disekitar bahu dan leherku. menimbulkan sensasi geli disana, namun juga nyaman
ku biarkan dia melakukan apa yang dia inginkan. aku tidak ingin melihatnya marah kali ini. tingkahnya yang aneh belakangan ini cukup membuatku berpikir kalau ada sesuatu yang terjadi dengannya. entah apa itu, aku akan mecari tahu,
pasti!
***