Rasa itu muncul kembali dihatinya. Meski sosok dihadapannya tak lagi sama seperti dulu. Dengan mata penuh cinta dan harapan Druf melepaskan pelukan Dilara dan menyongsong kekasihnya itu. Tak dihiraukannya larangan Frans. Bahkan tanpa sadar pula ia mendorong William menjauh saat panglima vampir itu menghadangnya. Cinta. Ya, cinta dihatinya membutakan kesadarannya akan makhluk buas yang kini menatapnya licik.
“Tidak tuan, dia bukan vampir seperti kita. Dia zombie tuan. Seseorang telah menjadikannya monster.” Frans menahan tangan Druf namun di tepisnya.
Dilara yang masih shock dengan sosok adiknya yang sudah meninggal itu, tersadar kemudian menghadang Druf. Direntangkan tangannya dan ditatapnya mata Druf lekat-lekat.