"Galih hanya tidak percaya padaku. Apakah ia pikir aku akan menyakiti keponakannya? Ia bahkan menganggap keponakannya jauh lebih berharga dibandingkan istri dan anaknya. Tadi, karena menerima telepon dari Agnes, ia langsung meninggalkan kita," kata Indah dengan suara pelan.
"Mungkin ada sesuatu yang terjadi pada Agnes. Ia baru saja pulang ke Indonesia, jadi ia butuh banyak bantuan. Bukankah ibu punya aku? Jangan marah, Bu. Kalau marah-marah terus, nanti kamu akan bertambah tua," Anya menggoda Indah sambil memeluk lengannya dengan manja.
"Memang anak perempuan jauh lebih baik dibandingkan suami," kata Indah sambil tersenyum.
Anya bersandar di pundak Indah dan berkata, "Ibu, aku tahu kamu tidak percaya pada Agnes sehingga kamu memutuskan untuk tinggal. Demi keamananmu, aku meminta Aiden untuk mengatur pengawal untukmu."
"Baiklah. Aku memang butuh seseorang di sampingku," Indah menghela napas panjang. "Aku tidak bisa tenang berada di sekitar Agnes"